NUNUKAN, BERITAKALTIM.COM – Harga LPG 12 kilogram di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan mencapai 250 ribu lebih dari harga normal 180.000 rupiah. Kenaikan harga LPG Malaysia ini dipicu sulitnya mendapat pasokan dari Tawau dan langkanya LPG 12 kilogram dari dalam negeri.
Salah satu pengecer LPG di Pasar Sentral Inhutani Kabupaten Nunukan Andi Sose mengatakan, hampir 4 bulan terakhir tidak ada pasokan LPG 12 kilogram. Sementara pasokan LPG 3 kilogram juga sering tersendat.
“ Yang 3 kilo baru 2 hari ini ada. Kalau LPG yang 12 kilogram sudah 4 bulan kita tidak ada stoknya. Padahal banyak yang nyari yang 12 kilo. Kalau dulu LPG Malaysia murah, 180.000 dapa 14 kilo, sementar LPG Indonesia 190.000 abung 12 kilogram. Sekarang karena mahal LPG Malaysia 250 makanya banyak yang nyari,” ujarnya, Rabu (02/03/2016).
Salah satu agen LPG dari Malaysia yang berada di Sungai Bolong Nunukan mengaku kenaikan harga LPG dari Malaysia selain dipicu kelangkaan pasokan dari dalam negeri juga dipicu sulitnya mendapat pasokan.
Menurut Ani, pemerintah Malaysia sedang memperketat penjagaan terhadap keluarnya LPG mereka ke wilayah perbatasan. Biasanya Ani mengaku mendapat pasokan hingga 200 tong gas dalam sekali pengiriman, namun saat ini hanya mendapat jatah 50 buah saja.
”Sudah sebulan ini kita kesulitan mendapatkan LPG dari Malaysia. Makanya harganya naik jadi 250.000 rupiah, padahal sebelumnya harganya 180.000 rupiah,” ujarnya.
Ilham salah satu warga Nunukan mengaku tetap memilih LPG dari Malaysia walau harganya mengalami kenaikan yang cukup tajam, Menurutnya lebih memilih tong gas dari Malaysia karena selain dipastikan ada barangnya meskipun harga mahal, peralatan kompor gas miliknya juga standar tong gas dari Malaysia.
Seringnya terjadi kelangkaan pasokan LPG dari dalam negeri juga menjadi alasan Ilham enggan menggunakan LPG dalam negeri.
”Kalau beralih ke LPG Indonesia harus beli alatnya lagi. Kan nggak sama tutupnya. Lagi pula LPG Indonesia lebih sering kosong. Sesulitnya gas dari Malaysia masih ada yang jual. Seperti sekarang biar mahal masih ada barangnya. Kalau LPG dari Indonesia masih sering telat pasokannya,” ujar Ilham. #dim
Comments are closed.