BeritaKaltim.Co

Daya Beli Masyarakat Berau Cenderung Menurun

agus tantomo webTANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.COM- Daya beli masyarakat di Kabupaten Berau dinilai cenderung menurun. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Berau, H. Agus Tantomo saat menggelar rapat tentang daya beli masyarakat Berau awal tahun 2016 di Aula Bank Kaltim, Jalan Pemuda pada pukul 19.30 wita, Jum’at (03/03).

Pernyataan itu muncul setelah ia turun ke lapangan dan bertemu para pedagang atau pelaku usaha kecil dan menengah untuk menanyakan pendapatan atau omzet penjualan di awal tahun 2016 ini atau lebih tepatnya di bulan Februari 2016.
Para pedagang yang didatangi Wabup Agus Tantomo, umumnya mengatakan hal yang sama yakni pendapatan atau omzet penjualan mereka saat ini menurun drastis dari sebelumnya.

Salah satu pedagang yang ditemui Wabup menguraikan, tahun 2015, omzet penjualannya berkisar antara 700 ribu hingga 1 juta namun tahun 2016 ini berkisar antara 300 ribu hingga 500 ribu per harinya.
Perlu diketahui, menurunnya sektor pertambangan dalam beberapa tahun terakhir juga berdampak besar pada perkembangan perekonomian di Kabupaten Berau. Seperti daya beli dari masyarakat yang mengalami penurunan cukup tinggi sejak menurunnya harga batu bara. Pemkab Berau pun berupaya untuk mencari solusi dalam mengatasi persoalan ini, salah satunya dengan membangkitkan sektor-sektor potensial yang dapat mengantikan pertambangan.
Agus –sapaan akrab Wabup Berau ini menjelaskan, ketergantungan kepada sektor pertambangan harus dihilangkan kedepannya. Meskipun saat ini pertambangan masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan daerah regional bruto (PDRB), namun sektor tersebut harus secepatnya digantikan.
“Kita tidak bisa lagi bergantung kepada tambang, karena ini merupakan sumber daya yang akan habis suatu saat nanti,” jelasnya.
Ia menambahkan tingginya ketergantungan terhadap sektor pertambangan memberikan dampak yang signifikan kepada seluruh sektor lainnya. Seperti hal daya beli masyarakat, sebab menurunnya pendapatan dari perusahaan pertambangan yang ada membuat terjadinya PHK karyawan. Akibatnya, daya beli yang selama ini cukup tinggi mengalami penurunan yang signifikan, dampak tersebut pun dirasakan cukup besar oleh para pengusaha perdagangan.
“Saya sudah mengunjungi beberapa warung, seluruhnya mengeluh karena pembelian menurun. Kondisi ini sudah mereka rasakan selama beberapa tahun belakangan,” ujar pria yang juga mantan anggota DPRD Kaltim ini.
Menurut Agus Tantomo, saat ini pemerintah harus mulai membangkitkan sektor-sektor lainnya yang ada di Bumi Batiwakkal. Ia menegaskan, saat ini cukup banyak sektor yang sangat berpotensi untuk dikembangkan kedepannya dalam mengantikan pertambangan. Seperti pariwisata yang saat ini mulai dikenal dan berkembang pesat dalam mendatangkan wisatawan.
“Kita juga memiliki sejumlah objek wisata yang potensial dan tidak kalah dengan daerah lain. Kalau ini kita kembangkan maka memberikan hasil yang sangat besar, bisa kita lihat dengan daerah lain yang mengandalkan pariwisata ini. Apalagi dengan masuknya investor untuk menumbuhkan pariwisata ini,” ujarnya.

Selain itu, masih banyak lagi sektor lainnya yang menjanjikan kedepannya, seperti perkebunan. Apalagi Berau masih memiliki lahan yang cukup luas untuk mendukung pengembangan sektor ini. Ia berharap, hasil yang akan dikembangkan ini dapat memberikan dampak besar dengan mengantikan pertambangan.
“Kita tidak bisa berpatokan kepada satu sektor saja, harus ada keseimbangan dalam mendukung pendapatan daerah,” tutupnya. #HEL

Comments are closed.