BALIKPAPAN, BERITAKALTIM.com- Musda IX Partai Golkar Kaltim benar-benar mengalami titik buntu. Setelah deadlock sejak masa persidangan pertama hari Minggu (13/3/2016) pagi, semua peserta yang punya hak suara diisukan ke Jakarta oleh Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar yang diutus mengawal Musda.
Tidak ada keterangan resmi dari Golkar mengenai sebab musabab pelaksanaan Musda dihentikan. Sementara seluruh kader Golkar yang hadir di arena Musda Hotel Grand Senyiur Balikpapan langsung bubar, kembali ke daerah masing-masing begitu mendapat kabar hanya para ketua DPD Partai Golkar kabupaten dan kota ditambah para ketua organisasi sayap dan organisasi pendiri dan mendirikan Golkar berangkat ke Jakarta.
“Karena sudah menjadi domain DPP, kami panitia di Balikpapan ya pulang saja ke Samarinda, sambil menunggu perintah berikutnya,” ucap Ambarochim via telepon kepada beritakaltim.com, Minggu malam.
Sementara Ketua Panitia Pengarah Mursidi Muslim saat ditanya Wartawan mengaku Musda IX Partai Golongan Karya Kalimantan Timur tak menghasilkan putusan menyangkut siapa menjadi ketua. Musda bukan dipindah ke Jakarta, tapi ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.
“Tempat pelaksaanaan Musda berikutnya juga belum ditentukan, apakah akan digelar di Jakarta atau di Balikpapan. Semua bergantung pada arahan DPP,” jelas Mursidi Muslim seperti dikutip Kantor Berita Antara.
Sebelumnya diberitakan, pelaksanaan Musda IX partai Golkar mengalami deadlock sejak masa persidangan pertama. Pimpinan sidang tidak bisa melanjutkan agenda yang telah dibuat, karena unsur DPP melakukan pertemuan dengan para peserta yang punya hak suara di luar hotel tempat Musda berlangsung.
Langkah yang ditempuh utusan DPP partai Golkar yang terdiri dari Nurdin Halid, Yorrys Raweyai, Azis Syamsudin, Ahmad Mus dan Darul Siska, setelah melakukan pertemuan tertutup usai acara pembukaan oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Pada pertemuan tertutup itu, menurut seorang petinggi Golkar yang dihubungi beritakaltim.com dibuat simulasi pemilihan ketua. Hasilnya, dari 14 suara itu Said Amin memperoleh 7 suara dan Rita Widyasari mendapat dukungan 6 suara. Sedangkan 1 suara yang merupakan jatah DPP Golkar bersikap netral.
Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie pada acara pembukaan sudah memberikan sinyal agar dilakukan musyawarah untuk mufakat saja dalam menentukan siapa menjadi Ketua Partai Golkar Kaltim. Hal itu pula yang melandasi pemikiran DPP sehingga menunda melanjutkan Musda di Balikpapan.#le
Comments are closed.