BeritaKaltim.Co

PDAM Nunukan Stop Operasional karena Sumber Air Kering

Nunukan-embung-sumber-air-PDAMNUNUKAN,BERITAKALTIM.COM – Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Nunukan mengaku mematikan operasional dari mesin penyedot di embung penampungan air milik mereka. Hal ini karena semakin menurunnya debit air di 3 sungai yang menyuplai ke embung milik PDAM.

“Embung bilal biasanya menampung 5000 liter per detik, sekarang tinggal 40 persen saja. Yang di Pasir Putih sekarang tinggal 200 liter perdetik dari normalnya 2000 liter. Yang agak lumayan di Sei Bolong 4000 liter per detik hanya turun 10 persennya saja. Pengaruhnya kita kesulitan memberikan pelayanan kepada hampir 60 persen pelanggan kita,” ujar Bagian Keuangan PDAM Nunukan Suparlan Kasmin Senin (14/03/2016).

Terhadap permasalahan tersebut, PDAM Nunukan mengaku sudah menyurat kepada Bupati Nunukan terkait semakin sulitnya mendapat pasokan bahan baku air dari 3 embung tersebut. Dalam suratnya PDAM meminta petunjuk langkah yang diambil terkait penghentian operasional dikarenakan debit air yang terus mengecil.

” Kita kirim seminggu yang lalu, bahkan sudah dua kali kita menyurat kepada bupati terkait hal itu. Kita minta petunjuk langkah yang harus kita ambil terkait kesulitan bahan baku air. Tapi sampai saat ini kita belum menerima balasannya,” imbuh Suparlan Kasmin.

Selain kemarau yang membuat kota Nunukan jarang diguyur hujan, keberadaan Hutan Lindung Pulau Nunukan yang merupakan wilayah resapan air yang nantinya akan mensuplai ke embung milik PDAM mengalami kerusakan yang cukup parah.

Selain dijarah tegakan kayunya, sebagian hutan lindung juga dijadikan pemukiman warga dan dijadikan kebun sawit.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Suparlan Kasmin memilih meminta BERITAKALTIM.COM mempertanyakan hal tersebut kepada pihak terkait.

“Kalau soal hutan lindung tanyakan kepada pihak terkait. Yang pasti kita hanya menunggu hujan saja. Karena mau berharap sumber air dari sungai. Tidak mungkin. Debitnya kecil. Apa yang mau diolah kalau airnya tidak ada. Kalau tidak ada air kita sedot khawatirnya pompanya malah terbakar,” pungkas Suparlan Kasmin. #dim

Comments are closed.