BeritaKaltim.Co

Minum Kopi di Kedai Madama, Insha Allah Kembali

SAMARINDA, BERITAKALTIM.com – Terinspirasi dari tradisi orang-orang Sulawesi Selatan khususnya masyarakat kota Makassar yang gemar berkomunikasi di warung-warung kopi. Bahkan dilakukan pemimpin-pemimpin kota Makassar mulai dari Gubernur Syahrul Yasin Limpo, mantan Walikota Makassar Ilham Arif Sirajuddin, yang selalu meluangkan waktu di kedai kopi, mendorong Hj Misfani Jawad SE, anak ke dua dari tiga bersaudara pasangan Hj Fitriana Najamuddin SH dengan H Jawad Sirajuddin SH MH, membuka peluang usaha di bidang kuliner bernama Kedai Madama.

Nama “Madama” diambil dari singkatan Masyarakat Muda Makassar. Sekaligus juga untuk menularkan tradisi “mengobrol sambil ngopi” orang-orang muda Sulawesi Selatan khususnya masyarakat kota Makassar yang komunitasnya cukup besar di Kota Samarinda.

samarinda kedai kopi madama web“Saya melihat itu ada peluang di kota Samarinda yang masih langka warung kopi. Saya ingin menumbuh kembangkan setidaknya mirip dengan Makassar. Saya lihat itu bisa tumbuh khususnya di Samarinda,” ujar pengelola yang juga owner kedai Madama ini kepada beritakaltim.com, Rabu (16/3/2016) di Jalan Wahid Hasyim No 24 Samarinda.

Puteri mantan Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Kaltim periode 2009 – 2014, ini berharap, hal ini bisa menjadi langkah awal berkembangnya kedai-kedai kopi dan tumbuh lebih banyak di kota Samarinda.

“Saya lihat itu bisa tumbuh khususnya di Samarinda. Hanya kedai-kedai atau warung-warung kopi atau kuliner yang saat ini trendnya naik 10 hingga 15 persen. Inilah salah satu bentuk ketertarikan agar supaya orang-orang kita di Samarinda ada wadahnya setiap sore bisa diskusi apakah itu menyagkut sisi bisnis, politik dan lain-lain,” terang puteri Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai Nasdem Kota Samarinda ini.

Yang disajikan, brandnya kopi dulu, katanya. Kopi ini, kata dia, cita rasanya berbeda dengan warung kopi yang ada di Samarinda.

“Insha Allah kalau datang ke kedai Madama akan kembali lagi. Itu trademarknya, Saya mau bahwa kalau orang luar masuk ke Samarinda, ibaratnya minum air Sungai Mahakam Insya Allah akan kembali,” tuturnya.

Menurutnya, kopi ini racikan chef khusus didatangkan dari Kota Daeng. Resep itu adalah kunci, konon kabarnya dibuat dari kopi robusta yang bahan bakunya dibeli dari kota Makassar.

“Kopi robusta ini berasal dari luar, kalau dari Makassar hanya kopi Toraja. Ini racikan kopi robusta dan cara masaknya juga unik, semua kopi kalau direbus dengan benar dan tepat, Insya Allah akan menghasilkan aroma yang luar biasa. Bagi pecinta kopi, aroma itu yang paling mendasar. Kopi susu lewat di tenggorokan kopinya terasa pahit terus susunya di lidah terasa manis. Tukang raciknya tidak mau bahan baku kopinya sembarangan,” pungkasnya. #riv

Comments are closed.