SANGATTA, BERITAKALTIM.com – Pembangunan kampung pesisir merupakan solusi untuk menggerakkan roda perekonomian nelayan secara berkelanjutan.
Masuk dalam pembahasan Forum SKPD yang digelar Pengkab Kutim baru-baru ini. Perencanaan akan berjalan dengan muda, jika program tersebut mendapat dukungan dari sembilan SKPD termasuk Pemkab Kutim.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsakertrans) Kutim, H. Abdullah Fauzie, Jum’at (18/3/2016).
“Upaya program transmigrasi pesisir bagi nelayan merupakan dapur pacu dalam menggerakkan ekonomi secara lokal, regional, maupun nasional,” ungkap Fauzi Abdullah.
Menurut Fauzi, kondisi areal lahan yang diperuntukkan bagi transmigran hampir sudah tidak ada lagi, kebanyakan lahan tersebut masuk dalam konsesi perusahaan pertambangan maupun perusahaan perkebunan di Kutim.
Oleh karena itu, lanjut Fauzi, rencana pembangunan perkampungan pesisir merupakan jalan alternatif untuk menyatukan program pemkab, pusat dan program kementerian.
“Kita punya rancangan perencanaan program, tinggal bagaimana mepresentasikan kepada SKPD yang lainnya,” katanya.
Fauzi menambahkan, selain study kelayakan program yang melibatkan pihak akedemisi, juga presentasi program tersebut sudah dibahas jauh sebelumnya.
“Hanya saja waktu itu, terkendala oleh faktor perubahan struktur pimpinan di Dinas Perikanan dan Kelautan. Dan hingga kini juga peralihan kewenagan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kutim ke Pemprov Kaltim,” pungkasnya. #wahida tajang
Comments are closed.