BeritaKaltim.Co

Korban yang Ditabrak Hj Ridawati Kecewa

TANA GROGOT, BERITAKALTIM.com- Sebuah mobil mewah warna merah melintas di Jalan Tapis Kecamatan Tana Grogot tepatnya di samping swalayan Indomaret. Mobil yang dikemudikan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Paser, Hj Ridawati, tiba-tiba menabrak sepeda motor Yamaha Mio warna biru benhur bernomor polisi KT 3972 EZ yang dikendarai seorang ibu muda, Nurainah, bersama puterinya hingga terpental dari kendaraannya, Senin (14/3/2016) lalu, sekitar pukul 11.10 Wita.

Akibatnya, korban mengalami patah tulang di pergelangan kaki sementara puteri korban luka di bagian pelipis sebelah kanan.

Korban Nurainah, warga Desa Tapis Gang Campur Sari RT 5 saat dijumpai beritakaltim.com di RSUD Panglima Sebaya, Rabu (16/3/2016) sekira pukul 14.00 Wita menceriterakan, bahwa setelah kejadian korban langsung diantar oleh Hj Ridawati ke RSUD Panglima Sebaya dan hanya menyerahkan ke petugas medis di IGD untuk ditangani pengobatannya serta biaya ditanggung Hj Ridawati. Setelah itu langsung ditinggal begitu saja.

Sesuai hasil rontgen ada tulang yang patah di bagian telapak kaki sebelah kanan korban dan sudah dioperasi sementara puterinya mengalami luka di kepala bagian pelipis sebelah kanan.

Korban dan suaminya, Sutrisno, merasa kecewa dan sangat menyesalkan karena hingga dokter menyatakan korban sehat dan diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit, politisi asal Partai Demokrat ini tidak pernah datang membesuk apalagi menanyakan keadaan korban.

“Sementara kami mau keluar dari rumah sakit harus bayar. Kami tidak punya uang untuk membayarnya,” ujar korban.

paser anak yg ikut jadi korbanDalam situasi bingung dan mencemaskan, tiba-tiba muncul seseorang bernama Zulkarnain yang mengaku sebagai suami Hj Ridawati datang menemui korban dan membayar semua biaya rumah sakit.

Kedatangan Zulkarnain saat itu sempat memunculkan ketegangan yang diwarnai adu mulut dengan keluarga korban. Sebab sikap suami anggota dewan dua periode ini pun yang terkesan arogan dengan mengatakan silakan korban lapor polisi jika korban keberatan. “Kalau mau lapor polisi silakan,” ujar Zulkarnain.

Setelah menyelesaikan semua biaya administrasi rumah sakit, korban beserta keluarganya diantar pulang oleh Zulkarnain menggunakan mobil CRV berwarna gelap. Setibanya di rumah korban, Zulkarnain memberi uang sebesar Rp1.400.000 sebagai pengganti uang makan keluarga korban yang jaga selama dirawat di rumah sakit.
Hj Ridawati saat dikonfirmasi media ini melalui telepon cellularnya, Kamis (17/3/2016) mengaku masalah itu sudah selesai.

“Masalah itu sudah selesai semuanya dan Saya sibuk nggak bisa ditemui,” ujarnya dan langsung menutup telepon.

Pernyataan Ridawati yang mengatakan masalahnya sudah selesai dibantah korban dan suaminya. “Nggak benar itu, sampai saat Ibu Hj Ridawati belum ada menengok dan belum ada kesepakatan apapun dengan kami. Dan tetap kami akan menuntut tanggungjawab Ibu Hj Ridawati karena kaki Saya cacat permanen,” ucap Nurainah kesal.

Selama korban terbaring di rumah sakit, Sutrisno suami korban yang berstatus karyawan di PT Buma tidak bisa masuk kerja karena tidak ada yang mengurus korban.

“Sangat disesalkan, seorang pejabat yang dipilih rakyat tidak punya waktu menengok korban dengan alasan kesibukannya,” pungkas Sutrisno. #hasanuddin/kamaruddin

Comments are closed.