BeritaKaltim.Co

Siswa SD Jatuh dari Lantai 2 Sekolah Ditelusuri Penyebabnya

BONTANG, BERITAKALTIM.com – Peristiwa jatuhnya Andi Ivan (11), siswa SDN 003 Bontang Utara dari lantai dua sekolah, Rabu (16/3/2016) lalu mendapat perhatian dari Pusat Hubungan Masyarakat (PHM) Bontang. Kamis (17/3/2016), PHM Bontang mengunjungi sekolah tempat Ivan menempuh pendidikan untuk meminta klarifikasi terkait kejadian itu.

Sekitar 50 anggota PHM yang diketuai Kartolo Rimba pun diterima kepala sekolah, Ahmad Basuki, guru dan perwakilan Dinas Pendidikan (Disdik) Bontang, Miftah Abi Afifah. Mereka diterima di ruang laboratorium sekolah.

Kartolo mengatakan, kedatangan mereka ke sekolah tersebut untuk memastikan kronologis sebenarnya. Pasalnya, ada kesimpangsiuran terkait kronologis. “Anak ini didorong atau bagaimana? Padahal pagar tingginya satu meter lebih.

Mestinya pihak sekolah introspeksi diri. Apalagi, ada anak menggantung di sekolah,” tanya Kartolo.
Kartolo mengatakan, pihaknya bingung, apakah anak tersebut jatuh sendiri atau didorong. “Yang benar yang mana, izin kencing (buang air kecil) atau salat. Dan jam pelajaran dibiarkan keluar main sendiri. Bergantungan, dan tidak ada yang menegur atau melarang. Sehingga terjadi musibah ini. Yang pasti jangan simpang siur,” lanjutnya.
Atas kejadian itu, dia mengimbau agar pihak sekolah dan Disdik lebih ketat dalam melakukan pengawasan.

Sehingga, peristiwa serupa tidak terjadi lagi. “Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini. Termasuk di sekolah lain. Apalagi, saat di sekolah, anak-anak menjadi tanggung jawab pihak sekolah,” pungkasnya.

Sementara, Basuki tak menampik jika kejadian tersebut adalah musibah yang tak bisa dihindarkan. Apalagi, kejadiannya begitu cepat. “Memang saat itu jam belajar dan guru berada di kelas. Anak tersebut izin keluar untuk pipis, bersiap akan salat. Posisi juga sudah mau pulang (jam belajar usai, Red.). Kita sudah tidak bisa mengawasi karena anak izinnya kencing (buang air kecil, Red.). Masa kami bimbing ke kamar mandi. Satu kelas 40 anak. Enggak mungkin diabaikan untuk satu orang saja,” jawabnya.

Untuk menggambarkan bagaimana kejadian jatuhnya Ivan, pihak sekolah menghadirkan dua saksi mata yang juga rekan korban, yakni Anugrah dan Sandi, siswa kelas VI C. Saat itu, keduanya sedang berada di lantai pertama halaman sekolah. Mereka menyaksikan Ivan sedang bergelantungan. Sempat teriak, namun kaki Ivan terselip pada pagar lantai dua koridor sekolah.

“Ivan bergantungan, kaki ditaruh di atas pagar dan badannya ditaruh di luar. Sendirian dia. Saya di bawah. Baru main, langsung kakinya kelepas, kejeduk, jatuh ke bawah,” papar Anugrah tergagap.

Diberitakan, Rabu lalu Ivan jatuh dari lantai dua sekolah. Korban pun langsung dilarikan ke RS PKT Bontang untuk mendapatkan perawatan intensif. Beruntung korban selamat. Meski demikian, pihak rumah sakit belum memperbolehkan Ivan pulang lantaran harus menjalani kontrol. #dn

Comments are closed.