NUNUKAN, BERITAKALTIM.COM – Empat petani rumput laut warga Jalan Tanjung Kabupaten Nunukan kembali beraktifitas budidaya rumput seperti biasanya pasca dipulangkan pemerintah Malaysia.
Salah satunya adalah Andi Mahmud yang terlihat memanen rumput laut yang ditanam di perairan Tanjung Kayu Mati tempat dimana dia ditangkap aparat Malaysia bersama tiga rekannya. Dia mengaku harus segera memanen rumput lautnya karena selama ditahan aparat pemerinah Malaysia selama 11 hari rumput laut miliknya tidak terawat.
Hasil panen satu perahu diperkirakan mendapat satu ton rumput laut itu dijemur di geladak jemuran kayu merah di belakang rumahnya.
”Kalau tidak dipanen akunya rontok atau gimana karena selama saya ditahan di Malaysia tidak ada akifitas sama sekali di lahan rumput laut Saya. Jadi kita panen tadi subuh, pagi sudah langsung kita jemur;” ujarnya Kamis (24/032016).
Meski sempat ditahan aparat pemerinah Malaysia karena berakifitas budidaya rumput laut di perairan Malaysia, Andi mengaku akan tetap melakukan budidaya rumput laut di kawasan Tanjung Kayu Mati. Selain karena sudah mengeluarkan modal yang cukup banyak untuk membuka pondasi bertanam rumput laut, pekerjaan beratanam rumput laut sudah menjadi gantungan hidup untuk menopang kehidupan keluarganya.
“Saya punya lahan sedikit di sekitar Pos Sekaca, tetapi hasilnya memang tak sebagus di perairan Tanjung Kayu Mati. Disana perairannya dangkal karena gusung sehingga hasilnya bagus. Lagi pula di sana tidak ada musim bertiram atau apa, hasilnya bagus sepanjang tahun,“ imbuhnya.
Meski terbilang nekat, Andi Mahmud mengaku akan melengkapi diri dengan pasport, surat ijin perahu dan surat jaminan dari warga Malaysia yang memiliki hak pengelolaan kawasan perairan di Tanjung Kayu Mati yang selama ini bekerja sama dengan dirinya.
Dia yakin dengan upaya melengkapi persyaratan tersebut dirinya akan aman berakifitas budidaya rumput laut di perairan Malaysia.
”Ini nanti yang akan kita lengkapi bikin papsport dan surat perahu,” pungkas Andi. #dhim
Comments are closed.