NUNUKAN, BERITAKALTIM.COM – Maskapai penerbangan Air Born kembali melayani penerbangan ke wilayah perbatasan Kecamatan Krayan setelah sebulan terakhir mandeg. Mandegnya penerbangan ke wilayah perbatasan tersebut dikarenakan izin terbang Air Born yang habis pada 6 Maret lalu.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nunukan Petrus Kanisius mengatakan, maskapai penerbangan Air Born mulai kembali melayani warga perbatasan hari Minggu lalu setelah mendapat perpanjangan ijin penerbangan dari Kementerian Perhubungan.
“Izinnya sudah keluar Kamis (07/4/2016) lalu. Hari Minggu kemarin sudah mulai melayani penerbangan ke Kecamatan Krayan. Perpanjangan izinnya agak rumit karena harus memenuhi persyaratan untuk penerbangan perintis seperti harus memiliki tiga pesawat yang dimiliki maskapai harus lolos sertifikasi. Sementara satu pesawat heli milik Maskapai Air Born kemarin terkendala di Batrainya yang kadaluwarsa. Alhamdulillah sekarang sudah bisa terbang,” ujarnya, Selasa (12/4/2016).
Akibat dari mandegnya layanan penerbangan ke wilayah perbatasan Kecamatan Krayan sebulan terakhir, masakapai Air Born diwajibkan mengganti dengan jadwal penerbangan tambahan. Penambahan jadwal penerbangan tersebut akan diberlakukan pada hari hari tertentu seperti pada hari besar natal dan tahun baru.
“Nanti akan ada tambahan penerbangan akibat mandeg sebulan ini, terutama hari natal, tahun baru karena hari besar diperlukan sekali penambahan penerbangan. Kita masih hitung akibat mandegnya penerbangan selama sebulan terakhir,” imbuh Petrus.
Subsidi penerbangan ke wilayah perbatasan Kecamatan Krayan. Tahun 2016 mencapai 10 milyar rupiah. Subsidi tersebut dari pemerintah pusat sebesar 4 milyar rupiah dan subsidi penerbangan dari anggaran dan Pemerintah Daerah Nunukan sebesar 6 milyar rupiah. Tahun ini ada dua maskapai penerbangan yang melayani penerbangan ke wilayah perbatasan, yaitu Maskapai Penerbangan Susi Air dan Maskapai Penewrbangan Air Born.
“Subsidi penerbangan ke Kecamatan Krayan tahun ini mencapai 10 milyar rupiah,” pungkas Petrus Kanisius. #dhim
Comments are closed.