BeritaKaltim.Co

2017, Dinas Pertanian Kaltim Fokus Mencari Sumber Air Alternatif

CaptureSamarinda, BERITAKALTIM.COM – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2017 merencanakan mencari sumber air alternatif guna memenuhi kebutuhan pengairan irigasi persawahan. Selama ini, sebagian besar petani yang ada di daerah Kalimantan Timur, bergantung pada curah air hujan yang turun untuk mengairi persawahan mereka.

Hal itu disamapaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov Kaltim, H Ibrahim kepada Wartawan Bongkar Magz, di ruang kerjanya, belum lama ini (1/4/2016).

“Saat ini kami telah berupaya sebisa mungkin mengubah sistem pengairan sawah yang lama, menjadi pola baru yang lebih baik lagi untuk mengatasi terjadinya krisis air untuk persawahan,” papar Ibrahim.

Kebiasaan pada pola lama, dalam mencukupi keperluan air di persawahan mereka hanya dengan menadah curah hujan yang turun dan tidak jelas kapan waktunya.

“Hal itu sudah tidak bisa diharapkan lagi,” jelasnya. Di Kaltim, mengenai curah hujan tak lagi bisa diprediksi waktunya, antara musim hujan dan musin panas itu akan datang, dan kapan berakhirnya.

“Semua itu dikarenakan pemanasan global pada bumi, yang berdampak terjadinya perubahan cuaca menjadi tidak menentu, yang salah satunya sering terjadi perubahan ekstrim, dari musim hujan, berubah menjadi musim kemarau, secara tiba-tiba,” ujarnya.

Permasalahan seperti itulah, menurut mantan Pj Bupati Paser ini, yang sekarang ini banyak sekali dikeluhkan oleh para petani, penyebab menurunnya hasil panen padi mereka.

waduk-panji-sukarame-3“Maka dari itu, Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan Provinsi Kalimantan Timur, telah merencanakan program skala prioritas dalam memenuhi ketersediaan air untuk irigasi pertanian yang tidak lagi tergantung pada musim hujan. Salah satunya metode yang akan kami usahakan itu, dengan cara memberdayakan semua waduk dan sungai itu, bisa mengalirkan air yang banyak ke lahan-lahan pertanian masyarakat,” ungkapnya.

Untuk mewujudkan semua titik pemberdayaan waduk serta sungai itu, pihaknya akan mengadakan survei dulu ke daerah-daerah.

“Jadi relevansinya dari program skala prioritas itu, untuk mewujudkan ketahanan pangan yang lebih kuat, serta membantu peningkatan semua hasil panen para petani bisa lebih terangkat lebih tinggi lagi, dan juga bisa menguatkan roda ekonomi kelompok tani secara signifikan,” pungkasnya. #amran

Comments are closed.