BeritaKaltim.Co

Dadang, Antara SKM dan Sampah Plastik

samarinda dadang airlangga2Samarinda, BERITAKALTIM.COM – Dadang Airlangga mengaku prihatin dengan perilaku masyarakat Kota Samarinda dalam membuang limbah rumah tangga. Apalagi yang berada di tepi sungai, seperti Sungai Mahakam dan Karang Mumus serta anak-anak sungai lainnya.

“Semua sungai kita airnya sudah tercemar. Karena warga kita memperlakukan sungai seperti tong sampah,” ujar Dadang, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Samarinda.

Sebagai pejabat yang berkompten dalam hal kebersihan kota, Dadang mengakui tantangan terberat dalam pekerjaannya adalah mengubah minset masyarakat terhadap kotanya. Warga harus tersentuh kesadarannya, bahwa membuang sampah dengan sembrono, bukan pada tempat yang disediakan, akan berakibat buruk bagi lingkungan dirinya sendiri.

Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian menata kota Samarinda jika tidak diikuti oleh partisipasi masyarakatnya.

“Kita lihat sendiri bagaimana kondisi Sungai Karang Mumus sekarang. Memprihatinkan. Kita perlu berbuat untuk merawat sungai itu bersama-sama,” kata Dadang di ruang kerjanya, belum lama ini (5/4/2016).

Dalam pandangannya mengenai sungai, air yang mengalir di sungai itu adalah mata rantai kehidupan manusia. Jika airnya bersih, tidak tercemar, maka layak digunakan untuk keperluan sehari-hari. Warga bisa hemat biaya tidak membeli air bersih.

samarinda sampah membawa berkah“Saya merasa berterima kasih karena sekarang ada relawan yang terbentuk atas inisiatif warga sendiri bergerak membersihkan sungai karang mumus. Kita backup semua hal positif ini demi kota kita yang bersih,” ujar Dadang. Kelompok yang dimaksud adalah LSM Gemess (Gerakan Memungut Sehelai Sampah) yang membuka pangkalan pungut di dekat jembatan Kehewanan Samarinda.

Pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda, kata Dadang, selain melakukan tugas-tugas rutin mengangkut sampah warga sampai ke pembuangan akhir, beraksi dalam program-program peduli lingkungan.

Misalnya dalam hal menggugah warga dalam mengurangi penggunaan plastik. Bulan Pebruari 2016 lalu misalnya, bersama dengan Wali Kota Syaharie Jaang dan wakilnya Nusyirwan Ismail mengkampanyekan “Kantong plastik berbayar”.

“Secara nasional tema kita pengurangan sampah jadi ada tujuh belas kabupaten kota yang dipilih kementerian sebagai pilot project penggunaan sampah plastik. Kalau Kalimantan Timur hanya Balikpapan yang ditunjuk oleh kementerian sebagai pilot project ini. Tapi bukan berarti kita tidak berbuat. Kita mempersiapkan diri mengurangi penggunaan plastik ini,” ujar Dadang.

Dadang Erlangga optimis terjadi perubahan minset warga Kota Samarinda jika setiap hari melihat kotanya jadi semakin bersih. #Amran

Comments are closed.