Tanjung Selor, BERITAKALTIM.COM – Negeri Tiongkok sedang jor-joran dalam ekspansi bisnis di Indonesia. Tinggal bagaimana kabupaten dan kota menangkapnya. pertengahan Maret 2016 lalu, Gubernur Kaltara berpeluang untuk tampil memaparkan berbagai peluang investasi di provinsi terbaru itu.
Forum Power Engineering and Equipment Jakarta Forum digelar di Hotel Shangri-La, Selasa (15/3/2016). Idenya datang dari Kedutaan Republik Indonesia di Negara Tiongkok. Di forum itu Irianto bertemu dengan kedutaan besar Rusia dan Tiongkok.
“Kami berterima kasih kepada Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Bapak Soegeng Rahardjo. Karena diberikan kesempatan memaparkan berbagai potensi dan peluang di Kaltara,” ucap Irianto Lambrie. Apalagi hadir di forum itu para pengusaha asal Negeri Tiongkok yang tergabung dalam China Top 500 Foreign Trade Enterprises Club serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
Irianto menyebut Kaltara sebagai daerah tujuan investasi baru di Indonesia, khususnya investasi di sektor ketenagalistrikan, dimana Kaltara memiliki potensi kekayaan sumber energi yang sangat variatif. Potensi yang dimiliki Kaltara sebagai sumber energi alternatif pengganti pembangkit disel yaitu keberadaan aliran sungai untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) serta gas untuk pembangkit listrik tenaga gas (PLTG).
Potensi dan peluang investasi kelistrikan di Provinsi Kaltara, juga dikaitkan dengan rencana pembangunan kawasan industri Tanah Kuning, pelabuhan internasional, serta pembangunan kota baru mandiri di Tanjung Selor. Selain itu potensi dan peluang investasi di Kaltara meliputi sektor lain diantaranya potensi kelautan dan perikanan, perkebunan, pertanian pangan dan pariwisata.
“Kita harapkan melalui pertemuan tersebut dapat menarik minat investor Tiongkok untuk berinvestasi di Kaltara. Saya juga akan terus mempromosikan Kaltara agar banyak investor yang menanamkan modalnya ke daerah kita,” ujarnya.
Apresiasi juga disampaikan Pemprov Kaltara kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bapak Franky Sibarani. BKPM diharapkan bisa mendorong investor serius untuk bisa segera berdatangan ke Kaltara.
“Alhamdulillah, Bapak Franky akan segera membahas berbagai potensi dan peluang yang ada di Kaltara untuk dikemas lebih menarik dan segera dipromosikan kepada investor nasional dan luar negeri,” kata Irianto.
Ketua BKPM Franky Sibarani menyebutkan peluang investasi yang akan diseriusi di Kaltara meliputi ketenagalistrikan, optimalisasi lahan di daerah perbatasan serta pengembangan kawasan industri. Ia mencontohkan investor asal Cina yang aktif melakukan komunikasi dan akan segera menjajaki tiga kota di Indonesia. Investor tersebut merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) milik Negara Tiongkok yang memiliki kawasan industri sebanyak 43 titik dimana rata-rata satu titik mencapai luasan dua hingga empat ribu ha.
“Mereka saat ini sedang melakukan penjajakan untuk membawa tenant-tenant di kawasan industrinya untuk berinvestasi di Indonesia. Peluang masuk ke Kaltara cukup besar karena kita juga memiliki kawasan industri di daerah Tanah Kuning, Bulungan,” kata Irianto.
Selain itu, potensi perikanan di Kaltara juga akan ditawarkan kepada investor asal Taiwan dan Jepang yang saat ini tengah mencari lokasi untuk pengembangan industri perikanannya. #adver
Comments are closed.