TENGGARONG, BERITAKALTIM.com – Bertugas di KabupatenKukar yang memiliki 18 kecamatan, AKBP Handoko SIK M Si mengakui banyak hal yang telah dilalui. Terutama menyangkut masalah Narkoba yang sudah dinyatakan Presiden Joko Widodo sebagai ‘darurat’, menurutnya tidak sejengkal pun daerah di Kukar terbebas dari Narkoba.
“Peredarannya sudah sampai ke pelosok-pelosok,” ucap AKBP Handokokepada beritakaltim.com di kantornya, Senin (2/5/2016).
Menjelang serah terima tugasnya sebagai Kapolres Kukar dan menempati pos baru sebagai Kapolres Berau, AKBP Handoko berkenan membagi pengalamannya kepada wartawan beritakaltim.com. Berikutkutipannya;
Sebentar lagi Anda akan menempati pos baru sebagai Kapolres Berau. Tentu banyak pengalaman selama menjadi Kapolres Kukar ini. Bagaimana pandangan Anda soal karakteristik masyarakat di sini?
Selama ini nggak ada masalah. Di Kukar masyarakatnya sudah paham tentang hukum dan sudah berkembang ke arah yang lebih baik. Lambat laun kami sampaikan untuk melaksanakan lebih tertib lagi, patuh hukum baik itu masalah lalulintas, masalah KDRT mereka sudah punya kesadaran untuk lapor, mereka juga pro aktif menyampaikan informasi lewat hape Saya yang terpampang di jalan-jalan, di setiap kelurahan, kecamatan dengan harapan masyarakat tidak sungkan dan tidak takut lagi melaporkan kepada polisi memberikan informasi sekecil apapun terkait kamtibmas. Saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat Kukar.
Narkoba, korupsi dan teroris, semua ada bersarang di wilayah hukum Kukar. Komentar Anda?
Masalah Narkoba memang menjadi masalah nasional. Jadi selama ini, sesuai instruksi Bapak Presiden RI, situasi terkait narkoba ini menyatakan bahwa dalam keadaan darurat. Darurat Narkoba, artinya tidak ada sejengkal tanah pun di wilayah kita yang bebas dari Narkoba sampai daerah pelosok. Di Tabang pun ada kasus Narkobanya juga. Terkait masalah ini, apa yang sudah dilakukan Polri kita sudah menggiatkan sosialisasi anti Narkoba yang mengarah ke seluruh elemen masyarakat, dari pelajar, petani, tokoh agama, buruh, semuanya diberikan sosialisasi anti Narkoba. Kemarin Kita melaksanakan operasi Bersinar (Bersih Sindikat Narkoba).
Hasilnya, Polres Kukar ini mencapai tiga besar paling banyak melaksanakan kegiatan sosialisasi di seluruh Indonesia. Terus, hasil pengungkapannya juga lumayan besar dalam waktu 20 hari kita sudah menangkap 46 tersangka dengan sekian barang bukti tapi tidak berhenti di sini. Kegiatan sosialisasi, pengungkapan kasus akan terus jalan. Koordinasi dengan instansi terkait, dengan BNK (Badan Narkotika Kabupaten) sudah berjalan juga namun kembali, jujur saja kalau Polres ini mengalami kendala masalah anggaran karena satu tahun itu hanya dianggarkan untuk pengungkapanya itu enam kasus saja. Padahal jumlah, angka penyalahgunaan Narkoba kan’ tinggi tapi tidak pernah menyurutkan kami untuk bisa mengungkap kasus Narkoba.
Terkait masalah anggaran, apakah tidak ada upaya mengajukan ke Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara?
Sudah diajukan cuma sampai sekarang belum ada, mungkin karena kondisi ekonomi, kondisi financial mungkin dari daerah agak turun jadi sampai sekarang belum ada anggaran.
Jadi, formulasi apa yang Anda gunakan untuk menangani ini, sementara kasus Narkoba kan’ tidak sedikit? Tidak sebanding dengan dana yang tersedia.
Kami berkoordinasi dengan BNK aja.
Terkait masalah terorisme, ini juga menjadi atensi kami. Ada indikasi bahwa wilayah Kukar jadi sasaran pelarian dari pelaku-pelaku teroris. Ada beberapa eks napi teroris tinggal di wilayah Kukar sementara masih dipantau baik oleh Polda, dari Polres termasuk dari Densus 88. Pergerakan mereka dipantau dan kami juga sudah mengumpulkan seluruh Ketua RT, Kepala Desa dan Camat untuk mengantisipasi dengan memberlakukan wajib lapor bagi pendatang baru. Itu langkah antisipasi kami supaya tidak berkembang.
Kalau masalah korupsi, kami juga masih intens, itu menjadi atensi kami. Masalah korupsi, Kembali lagi ke anggaran penyidikan, kami itu terkendala satu tahun hanya tiga kali kasus saja yang kami tangani dan rata-rata sudah P21 apa yang sudah kami tangani terkait masalah korupsi yang terjadi di wilayah Kukar. #Harianto Rivai
Comments are closed.