BeritaKaltim.Co

Komisi IV Kaget Dana Bosda Dipotong

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Berniat melihat pogress SMA Negeri 1 Tenggarong Seberang, Komisi IV DPRD Kaltim jutsru dikagetkan informasi setiap siswa di sekolah tersebut hanya menerima dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) Kaltim senilai Rp 800 ribu per anak.

“Padahal data dan informasi yang masuk ke kami di Komisi IV per anak mendapat jatah Rp 1 juta. Kami perlu mendapat kejelasan terkait ini dari pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan,” kata anggota Komisi IV Slamet Ari Wibowo saat kunjungan ke SMAN 1 Tenggarong Seberang, Jumat (29/4/2016) lalu.
Kunjungan Komisi IV awalnya hanya ingin melihat kebutuhan dan perkembangan keberadaan bangunan sekolah. Seperti ruang kelas, ruang guru, aula sekolah, alat pendukung belajar seperti komputer, laboratorium bahasa dan kimia serta kondisi fisik lainnya.

Termasuk mengawal aturan baru dari pemerintah,
pengelolaan SMA dan SMK sejak UU Nomor 24 Tahun 2014 diberlakukan menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah provinsi.
Namun saat kunjungan yang diisi dengan interaksi bersama seluruh guru di sekolah tersebut, Slamet kaget mendapat jawaban berbeda terkait data penerima
Bosda.

“DPRD Kaltim tentu juga berperan dalam ini. Hasil kunjungan Alhamdulillah banyak masukan dan harapan dari pihak sekolah yang bias kita bawa menjadi dasar dalam kebijakan di bidang pendidikan. Untuk
memajukan pendidikan di Kaltim,” ungkap Slamet.
Zain Taufik, Ketua Komisi IV menambahkan, informasi yang disampaikan kepada Komisi IV sangat penting. Sebab dalam waktu dekat ada pembahasan APBD Perubahan 2016 sekaligus APBD 2017.

“Pendidikan yang baik dan bagus memang membutuhkan biaya. Di situlah fungsi kami bagaimana agar pendidikan mendapat dukungan porsi anggaran. Hanya
memang hingga saat ini perintah Undang-Undang 20% pendidikan belum dapat dipenuhi. Baru sekitar 16,4 %. Itu pun 20% bukan dihitung secara keseluruhan dari jumlah APBD Kaltim. Belum lagi nilai APBD Kaltim yang tiga tahun terakhir ini terus mengalami penurunan,” papar Zain di hadapan Kepala SMAN 1 I Wayan Arsa dan sejumlah guru.

Namun demikian, Komisi IV tetap mengupayakan agar pendidikan di Kaltim mendapat perhatian optimal meskipun angka APBD Kaltim menurun drastis
mulai Rp 13 triliun pada 2015, Rp 9 Triliun pada 2016 dan diperkirakan Rp 6 Triliun pada 2017.

”Dalam keterbatasan selalu diupayakan. Kita bisa menimbang kebutuhan mana yang lebih prioritas dan mendesak,” kata Zain dalam kunjungannya bersama
Anggota Komisi IV lain yaitu Rita Artaty Barito dan Yahya
Anja. #adv/lia/oke

Comments are closed.