BeritaKaltim.Co

Perlu Regulasi untuk Lindungi Naker Lokal

SAMARINDA. BERITAKALTIM.COM – Pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini masing-masing negara di Asia saling bersaing dalam mengembangkan pasar perekonomian. Salah satu efeknya adalah berbondong-bondongnya masuknya tenaga kerja (naker) asing ke berbagai daerah.

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Sokhip mengatakan mulai sejak tahun lalu belasan ribu tenaga asing asal China masuk ke Indonesia yang menempati berbagai posisi mulai dari jabatan struktural di suatu proyek hingga pekerja kasar.

Menurutnya, besarnya arus tenaga asing asal China dikarenakan mereka merupakan investor proyek pembangunan di suatu daerah. Walaupun belum ada data resmi yang menerangkan keberadaannya di Kaltim, pemerintah harus mengambil langkah tegas.

“Belasan ribu tenaga kerja asal China itu memang di daerah Jawa. Akan tetapi dengan maraknya promosi investasi di Kaltim bukan tidak mungkin hal itu akan terjadi bahkan bisa lebih banyak. Kalau sampai ini terjadi maka bagaimana dengan nasip tenaga kerja lokal,”kata Sokhip.

Ditambahkannya, peraturan tentang ketenagakerjaan sudah sangat jelas bahwa perekrutan tenaga asing tidak boleh lebih banyak dari tenaga kerja negeri sendiri yang didalamnya mengakomodir tenaga kerja lokal daerah, apalagi menguasai suatu perusahaan atau pengerjaan suatu proyek pembangunan.

Sokhip menyebutkan, masuknya tenaga asing tidak melulu soal harga yang murah akan tetapi bagaimana investor memutar perekonomian dengan menempatkan sejumlah warganya di sejumlah negara.

Hal yang lebih menghawatirkan lagi adalah bagaimana ketika era MEA ini, adanya arus tenaga kerja yang murah dan tidak kalah dengan orang lokal maka jelas akan membawa dampak buruk tidak hanya dunia usaha saja melainkan perekonomian secara keseluruhan.

Guna mengatasi persoalan tersebut Pemerintah Provinsi harus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dalam rangka berkomitmen untuk tetap mengedepankan tenaga kerja lokal dan tidak tergiur dengan rayuan para investor yang memiliki kepentingan yang luas.

“Oleh sebab itu momentum hari buruh ini juga semestinya menjadi pemerintah lebih peka terhadap perjuangan para buruh, terlebih dalam rangka menciptakan iklim dunia kerja yang sehat dengan tetap mengedepankan kepentingan masyarakat banyak,”harap Sokhip.#adv/bar/oke

Comments are closed.