BeritaKaltim.Co

Libur Panjang, Warga Kaltara Sulit Cari Lokasi Wisata

TANJUNG SELOR, BERITAKALTIM.com- Libur panjang ini ternyata tidak dilewatkan berlalu begitu saja oleh warga masyarakat Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara). Oleh karena itu, memasuki hari libur pertama armada transportasi laut mulai mengalami peningkatan dibanding hari biasanya.

Selain di pelabuhan speed boat yang mengalami peningkatan jumlah penumpang, penyedia jasa travel transportasi darat juga menambah jumlah armadanya. Ya, di hari libur panjang ini betul-betul dimanfaatkan oleh warga masyarakat untuk menenangkan diri bersama keluarga di tempat-tempat wisata. Tidak tersedianya lokasi wisata di Bulungan, membuat masyarakat yang ingin mencari lokasi wisata seolah kocar-kacir keluar daerah lantaran tidak ada pilihan lokasi untuk berwisata dalam daerah.

Karena itulah, masyarakat Bulungan lebih banyak memilih berwisata di luar daerah untuk menghabiskan masa libur panjang ini. Minimnya lokasi wisata yang betul-betul bisa memanjakan pelancong menjadi kendala tersendiri dihadapi masyarakat Bulungan.

Lokasi wisata Tanah Kuning dan Pendada, Tanjung Palas Timur yang selama ini cukup dibangga-banggakan oleh Pemkab Bulungan, kini tak mampu menarik minat masyarakat untuk berwisata disana. Jika pun ada, hanya mereka yang tidak jauh tinggal dari lokasi itu. Minimnya minat masyarakat berwisata di Pantai Kuning dan Pantai Pendada ini selain pantainya jorok, juga tidak tersedianya fasilitas yang bisa mendukung layaknya sebagai lokasi wisata.

Hal itu dikemukakan oleh Arsyadi, S.Kom yang juga pengamat wisata wilayah Kalimantan saat berbincang dengan awak media ini di Tanjung Selor, Minggu (8/5/2016).

Disebutkan, jika di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Barat dan Tengah ditemui banyak lokasi wisata. Maka di Kalimantan Utara khususnya di ibukota Tanjung Selor, mstinya tersedia lokasi wisata yang bisa diandalkan untuk menarik minat masyarakat berkunjung kesana. Sehingga dengan tersedianya lokasi tersebut, maka masyarakat tidak harus pergi jauh-jauh membelanjakan uangnya hanya sekedar untuk berwisata.

Tapi, faktanya tidak demikian. Ini menyusul minimnya manajemen wisata yang dikembangkan oleh pemerintah daerahnya sehingga lokasi wisata yang betul-betul dikelola secara profesional, tidak ada. Wisata bahari yang selama ini disebut-sebut Pemkab Bulungan di wilayah Tanah Kuning dan Pendada, belum bisa dikatakan lokasi wisata sebelum dilengkapi fasilitas wisata dan dikelola dengan baik.

Padahal, dari sektor wisata kata Arsyadi adalah salah satu sektor yang bisa dikelola untuk mendatangkan uang. Sehingga sumber pandapatan asli daerah bisa dari sektor ini untuk menunjang pendapatan dari sektor tambang, perkebunan maupun lainnya.

Arsyadi menyarankan, sudah saatnya Pemkab Bulungan mengonsep pengelolaan wisata yang baik dan profesional. Mengonsep artinya bukan sekedar konsep melainkan direalisasikan sehingga ketika masyarakat butuh rekreasi maka tidak perlu lagi harus keluar daerah membuang-buang uangnya. Tapi lokasi yang dikonsep itu harus mampu memanjakan pengunjung, supaya masyarakat tidak merasa dirugikan. #Ism

Comments are closed.