SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Anggota Komisi III DPRD Kaltim Wibowo Handoko menilai banyak perbaikan jalan di Kaltim yang dikerjakan kontraktor, hasilnya buruk dan tidak sesuai spesifikasi. Alhasil beberapa bulan setelah diperbaiki jalan menjadi rusak kembali.
Untuk itu Wibowo meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk melakukan pengontrolan secara berlapis terhadap pengerjaan proyek-proyek perbaikan jalan di berbagai daerah di Kaltim.
Menurut Wibowo, tak adanya pengontrolan berlapis membuat perbaikan jalan yang dianggarkan melalui APBD Kaltim maupun APBD kabupaten/kota hasilnya kurang maksimal.
“Banyak masyarakat mengeluhkan jalan-jalan yang diperbaiki tidak bertahan lama dan cepat rusak. Dengan adanya pengawasan yang ketat, diharapkan pengerjaan proyek menghasilkan mutu jalan yang baik dan dapat bertahan lama,” harapnya.
Politikus Partai Demokrat ini mengatakan, kualitas jalan-jalan di Kaltim memang jauh dari yang diharapkan. Banyak kualitas jalan yang tidak sesuai dengan beban kendaraan atau melebihi kualifikasi. Akibatnya sering kali jalan rusak akibat rendahnya kualitas jalan. Untuk itu dia mengusulkan agar Pemprov Kaltim dapat membangun jalan dengan skala daya tahan di atas batas bobot maksimum dengan kualitas baik. Hal itu juga sebagai efesiensi anggaran, untuk mengurangi anggaran perbaikan dan pemeliharaan. Sebab menurutnya jalan-jalan di Kaltim membutuhkan peningkatan kelas jalan. Mengingat fakta sebagian besar kondisi jalan di Kaltim sangat memprihatinkan.
“Memang pada awalnya membutuhkan anggaran yang besar. Tetapi tingkat kerusakan sedikit, sehingga pemeliharaan juga berkurang karena dapat terukur jangka waktu kerusakan dan yang mengakibatkan kerusakan,” kata wakil rakyat asal daerah pemilihan Bontang, Kutai Timur dan Berau ini. #adv/lin/oke
Comments are closed.