JAKARTA, BERITAKALTIM.com- Berbagai pandangan muncul tentang siapa figur Caketum (Calon Ketua Umum) Golkar ideal. Direktur Eksekutif Pol-Tracking Hanta Yuda menilai, Ketua Umum Partai Golkar mendatang harus mampu menyatukan seluruh kader partai tanpa sekat-sekat faksi.
Alasan Hanta, kader-kader Golkar cukup lelah dilanda konflik internal hingga mengalami demoralisasi. Perpecahan hanya akan membonsai kerindangan pohon beringin dan menghambat kemajuan partai. Artinya, Ketua Umum mendatang haruslah sosok yang dapat diterima semua kalangan, baik muda maupun tua, baik kubu Aburizal Bakrie (ARB) maupun kubu Agung Laksono (AL).
Merujuk analisa Hanta, dari 8 Caketum yang muncul nama Mahyudin berada dalam kriteria itu. Sosok Mahyudin dicap sebagai Golkar Putih, yaitu kelompok yang tak pernah berpihak dalam faksi manapun. Bahkan Mahyudin tak masuk dalam kepengurusan versi Munas Bali maupun versi Munas Ancol. Pengamat politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menyebut tokoh netral yang tidak berpihak seperti Mahyudin ini sangat ideal untuk jadi Ketua Umum Golkar.
“Menurut pengamatan saya, bisa saja Mahyudin jadi sosok pemersatu dan tokoh pemimpin perekat di Golkar,” kata Emrus.
Di samping itu, menurut Hanta Yuda calon ketua umum (caketum) Golkar harus cerdas. “Caketum Golkar harus memiliki formula cemerlang membawa Golkar memenangkan berbagai perhelatan politik yang akan segera berlangsung,” katanya. Perhelatan yang dimaksud adalah , yaitu: Pilkada Langsung 2017-2018 dan Pileg-Pilpres 2019.
Mahyudin memiliki 4 strategi jitu dalam memenuhi harapan mengembalikan kejayaan Partai Golkar, yaitu: Konsolidasi Internal yang Komprehensif, Pengelolaan Kader yang Profesional, Rebranding dan Pembangunan Nasional yang Pro Kepentingan Rakyat. Apakah ini sebuah kebetulan? #le
Comments are closed.