TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.COM- Komando Distrik Militer (Kodim) 0902/TRD Berau berhasil menggagalkan aksi MJ (48), warga Yogya, yang mengaku sebagai anggota Badan Intelejen Negara (BIN) dan ingin bertemu dengan Bupati Berau, Muharram, untuk sebuah keperluan yang menurutnya penting, menyangkut soal dunia pendidikan di Kabupaten Berau.
Bahkan hanya dengan bermodalkan kartu tanda anggota (KTA) BIN yang diduga palsu, MJ bisa membawa senjata api (Senpi) berjenis P1 organik kesana-sini tanpa ada surat izin. Terlebih saat melewati prosedur pemeriksaan dan pengecekan akan kepemilikan senpi, sajam (senjata tajam) dan lainnya yang dilakukan pihak otoritas pengelola bandar udara dengan mudahnya.
Komandan Kodim (Dandim) 0902/TRD, Letkol Czi Slamet Santoso mengungkapkan, sebelumnya, ia mendapatkan informasi dari Batalyon Armed 18/105 Tarik Buritkang, Labanan bahwa akan ada perwira senior TNI berpangkat kolonel yang hendak berkunjung ke Berau. Namun, akibat memiliki kesibukan kerja juga, Slamet pun tidak ikut menjemput kedatangan oknum tersebut di Bandara Kalimarau, yang tiba menggunakan transportasi udara.
“Jadi sejak dia (MJ) datang ke Berau menggunakan penerbangan terakhir pesawat Sriwijaya, Selasa (10/5/2016) lalu, saya tidak terlalu curiga. Tapi begitu dia menelepon saya dan bilang ingin bertemu bupati, saya mulai merasa curiga. Karena kecurigaan saya itu, saya coba halangi dia supaya tidak bertemu bupati, saya panggil ke kantor saya dulu,” ungkapnya.
Ditemui di markas Kodim, MJ mengaku sebagai anggota Badan Intelejen Negara (BIN) dengan pangkat Kolonel. Tapi hal itu tidak begitu saja dipercaya oleh Slamet. Sebab gelagat MJ cukup mencurigakan.
Dandim lantas menghubungi beberapa rekannya untuk menanyakan apakah MJ benar anggota BIN atau tidak, namun tak satupun mengenalinya. Bahkan juga menghubungi seorang perwira TNI berpangkat Letnan Kolonel pula, yang disebut-sebut mengenal oknum tersebut.
“Setelah saya pancing dengan obrolan-obrolan dan menghubungi beberapa tempat yang ia akui berdinas disitu, mereka tidak tahu. Dan saya tanyakan juga sama Bang Aditya (Komandan Brigade Infanteri 24/Bulungan Cakti atau Brigif 24/BC –red), tidak kenal juga sama MJ ini,” ujarnya.
Ditambahnya, ia pun memancing pelaku dengan menanyakan kedinasan oknum tersebut sebelumnya. Sembari Dandim pun menceritakan beberapa pengalaman dinasnya selama ini, sebelum menjabat sebagai Dandim 0902/TRD. Seperti saat berdinas di Kota Bogor.
“Ketika saya menceritakan pengalaman saya kalau pernah dinas di Bogor, ia mengaku-ngaku pernah juga dinas di sana. Dan ia mengaku pendidikan Caj (Ajudan Jenderal -red). Disitulah puncak kecurigaan saya karena setahu saya, Caj bukan untuk pimpinan Danyon,” ucapnya.
Setiap pertanyaan yang diajukan oleh Slamet selalu dijawab melenceng oleh MJ, sehingga kecurigaan semakin menguat. MJ kemudian terpaksa digeledah petugas. Dan petugas menemukan Kartu Tanda Anggota (KTA) BIN berserta kartu identitas lainnya. Belakangan KTA BIN itu diketahui palsu.
Petugas juga menemukan sepucuk senjata jenis P1 dengan delapan selongsong peluru. Saat ditanya alasannya hendak bertemu Bupati Berau, MJ mengaku hanya ingin silaturahmi saja.
“Izin tidak ada, pelaku ini jelas melanggar UU Darurat,” tandasnya
Saat ini MJ masih ditahan di Makodim 0902/TRD, Tanjung Redeb. Pihak Kodim juga masih menelusuri senjata api yang dibawa MJ. Ia mengaku memperolehnya dari anggota TNI. Sementara itu, untuk tindak lanjutnya oknum tersebut terhitung 1×24 jam, akan diserahkan kepada pihak kepolisian. #MAR
Comments are closed.