TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.COM- Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Berau, hingga sampai saat ini tetap melakukan pengawasan intensif terhadap fenomena perubahan warna air sungai Segah yang kembali terjadi.
Bahkan pengawasan lebih intensif dan ditingkatkan, yang biasanya dalam satu bulan hanya 2 kali, kini meningkat menjadi 4 kali. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Berau, Ir H Zulkilfie MM s, Kamis (12/5) , diruang kerjanya.
Menurut Zulkiflie, secara rutin tim dari BLH tetap melakukan pengawasan, bahkan sebelum fenomena perubahan warna air sungai segah terjadi. Pengawasan juga rutin dilakukan diwilayah sungai Segah dan Kelay, termasuk kebeberapa wilayah pesisir.
“Termasuk kebeberapa perusahaan yang memang ada dugaan melakukan penyimpangan dalam pembuangan limbahnya. Jadi tetap saja kita lakukan pegawasan rutin sebelum fenomena air sungai itu berubah,” tegasnya.
Ditegaskannya lagi, baru-baru ini tim BLH juga menelusuri kepada dua perusahaan sawit yang diduga sebagai penyebab perubahan warna air. Untuk membuat peninjauan ini transparan, BLH juga melibatkan media koran dan TV serta LSM.
“Namun setelah dilakukan pemeriksaan dan pengambilan sample dititik-titik pembuangan, hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda pencemaran,” jelasnya.
Ditegaskan Zulkifli, untuk memantapkan pengawasan, tahun ini BLH telah menganggarkan sebesar Rp 600 juta, khusus untuk daya dukung dan daya tampung dalam hal pengawasan lingkungan.
“ Nanti sekitar bukan Juni mendatang BLH akan menurunkan lagi tim ahli untuk mengkaji lebih dalam apa yang terjadi, khususnya fenomena perubahan warna air disungai Segah,” terangnya. Oleh sebab itu, pihaknya juga berharap kepada masyarakat untuk melakukan kerja sama, dalam hal memberikan informasi kepada BLH, jika kalau terjadi indikasi perubahan warna air sungai, atau terjadi adanya indikasi pencemaran lingkungan, agar segera ditindak lanjuti. Pintanya.#MAR
Comments are closed.