BeritaKaltim.Co

Tim SAR Pencari Krisman Hanya Bertemu Buaya dan Log Hanyut

NUNUKAN, BERITAKALTIM.COM – Pencarian korban diterkam buaya Krisman (50) warga Desa Pembelianagn Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan memasuki hari ke 5. Hingga kemarin sore tim sar dari Basarnas belum bisa menemukan keberadaan Krisman,
Korban yang diterkam buaya Selasa (10/5/2016) di sungai Bung Kayang saat menggergaji kayu hanyut. Berbagai kendala seperti derasnya arus sungai dan banyaknya kayu gelondongan yang berdiameter besar ditemui tim sar, sangat membahayakan bagi speedboad yang digunakan tim sar.
“Bahaya yang mengancam keselamatan tim adalah log-log kayu yang berdiameter 2 meter dan panjang 20 meter yang hanyut ataupun timbul tiba-tiba dari sungai dapat mengenai perahu/LCR tim Basarnas beserta unsur SAR lainnya,” ujar Kepala Basarnas Nunukan Octavianto, Sabtu (14/5/2016).

Tim Sar bahkan lebih sering melihat keberadaan buaya yang berjemur di pinggir sungai Bung Kayang. Tim juga harus mewaspadai keberadaan buaya di sungai Bung Kayan mengingat buaya di sungai tersebut termasuk ganas. Sungai Bung Kayang memang banyak dihuni buaya ganas, buaya tersebut tak segan untuk menyergap warga yang beraktifitas sungai maupun diatas perahu mereka.

“Biasanya kita hanya melihat matanya saja, ini kita melihat lagi berjemur di pinggir sungai,” imbuh Octavianto.

Hingga hari ke 5 tim SAR dibantu oleh warga telah memperluas daerah pencarian hingga 10 kilometer ke arah hulu maupun hilir dari lokasi kejadian perkara. Sesuai ketentuan, upaya pencarian akan dilakukan hingga satu minggu, jika diperlukan waktu upaya pencarian bisa diperpanjang.

“Seluruh sungai-sungai kecil di sekitar LKP dan dalam radius 10km ke hulu 10 km ke hilir dari LKP telah di telusuri,” ujar Octavianto.

Terkait adanya info warga telah menemukan buaya yang memakan Krisman, Octavianto mengaku pihaknya belum bisa memastikan kebenaran kabar tersebut.
“Informasi ini masih simpang siur dan belum dapat dipastikan. Hari ini kita akan konfrontir terkait berita tersebut,” ujar Octavianto. #dhim

Comments are closed.