TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Kendati pemanfaatan excess power dari pembangkit di pabrik kelapa sawit PT Sentosa Kalimantan Jaya (SKJ) belum beroperasi, yang rencananya untuk untuk bisa disuplai ke sistem Kampung Tanjung Redeb, namun Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Berau, Sabtu (14/5/2016), mulai melakukan peninjauan sejauh mana persiapannya.
Kepala Distamben Berau, H Mappasikra Mappaseleng SE beserta jajarannya melakukan peninjauan ke pabrik kepala sawit yang pembangunannya, kini sudah mencapai sekitar 80 persen.
Dikesempatan itu Mappasikra, menjelaskan bahwa kunjungan tersebut dalam rangka penjajakan awal, untuk kerjasama pemanfaatan kelebihan daya listrik dari PKS PT SKJ ke sistem PLN di Tanjung Batu.
“Sehingga listrik di Tanjung Batu yang saat ini baru beroperasi 12 jam diharapkan bisa lebih, bahkan kami harapkan bisa hingga 24 jam. Sehingga komunikasi awal untuk memulai kerjasama ini perlu dilakukan, agar semua bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Dengan peninjauan lapangan disampaikan Mappasikra akan diketahui waktu penyelesaian pembangunan pabrik beserta pembangkit yang juga menjadi bahan pembahasan bersama baik, dengan manajemen PT SKJ maupun dengan PT PLN yang nantinya akan membeli daya listriknya. “ Sebab, untuk memanfaatkan excess power ini juga perlu dibangun jaringan dari pembangkit di perusahaan hingga ke sistem PLN Tanjung Batu,” ujarnya.
Oleh seba itu, dijelaskan Mappasikra, kunjungan ke lapangan ini untuk menjajaki pemanfaatan excess power dari pabrik SKJ untuk Tanjung Batu, kemudian nantinya akan dibahas lagi bersama manajemen perusahaan maupun dengan PT PLN untuk kerjasama. urainya.
Kerjasama pemanfaatan energi listrik dari pabrik kelapa sawit ke masyarakat ini dikatakan Mappasikra telah diwujudkan di Talisayan dengan kerjasama PT Tanjung Bunyu Perkasa Plantations dan juga di Kecamatan Segah dengan PT Hutan Hijau Mas. Kerjasama ini disampaikannya turut mempercepat pemenuhan energi listrik masyarakat, khususnya di area operasional perusahaan perkebunan.
Untuk itu pihaknya berharap perusahaan yang memiliki pabrik dengan pembangkit listrik berdaya besar bisa berbagi ke masyarakat sekitar melalui kerjasama excess power tersebut.pintanya.
Diwaktu yang sama, General Manager PT SKJ, Hardjono, didampingi Manager Proyek Pabrik, Markis Wito, menjelaskan pembangunan pabrik kelapa sawit ditarget bisa selesai tahun ini. Pabrik ini akan dilengkapi dengan pembangkit listrik berkapasitas 1,2 MW.
“Untuk program energi listrik ke masyarakat PT SKJ telah berencana membangun pembangkit bio massa berkapasitas 3 MW, yang akan dimulai setahun setelah pabrik beroperasi,” jelas Harjono.
SEbab, kata Harjono, pembangkit bio massa menggunakan bahan baku limbah pabrik. Tahun ini pabrik ditarget beroperasi, untuk pembangkit juga akan bangun pembangkit tersendiri berbahan baku limbah pabrik, khusus untuk memenuhi energi listrik, termasuk excess power ke PLN Tanjung Batu. terangnya.
Sehubungan dengan itu, pihaknya juga telah memperhitungkan akses pembangunan jaringan dari pabrik ke sistem PLN yang jika melalui jalan yang ada berkisar 21 kilometer.
“Namun untuk jaringan akan dibangun akses pendekat yang hanya berkisar 9,1 kilometer. Kami juga terus melakukan komunikasi baik dengan Pemkab Berau, melalui Distamben maupun dengan PLN. Agar kerja sama ini kedepan berjalan dengan lancar.katanya. #MAR
Comments are closed.