BeritaKaltim.Co

Pemerintah Diminta Antisipasi Lonjakan Harga

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Ramadan masih sekitar dua pekan lagi. Namun berbagai kebutuhan pokok sudah mengalami lonjakan harga, tidak hanya di Kaltim tapi juga di berbagai daerah di Indonesia.

Untuk menjaga agar harga-harga tak semakin tinggi, Anggota Komisi II DPRD Kaltim Ahmad mengimbau Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kaltim dan kabupaten/kota untuk menyiapkan strategi menjaga kestabilan harga sembako. Baik menjelang atau selama Ramadan hingga Idulfitri.

Ahmad menyampaikan, salah satu strategi menjaga kestabilan harga sembako adalah dengan menjaga kecukupan suplai barang. Oleh karena itu, pemerintah diimbau untuk menyalurkan suplai barang yang lebih besar guna mencegah lonjakan harga sembako yang lebih tinggi.

“Salah satu faktor penyebab kenaikan harga ini adalah peningkatan permintaan dari masyarakat yang cukup tinggi. Hal ini sebenarnya wajar karena ditinjau dari segi ekonomi. Jika permintaan naik, maka kemungkinan besar harga akan naik. Namun, yang menjadi permasalahannya adalah kalau kenaikan harga itu terlalu besar atau terjadi lonjakan harga yang melampaui ambang batas kewajaran,” katanya.

Selain menjaga kecukupan suplay barang, salah satu cara mengantisipasi lonjakan harga yang terlalu besar adalah dengan melakukan program operasi pasar (OP) atau inspeksi mendadak (sidak) dengan melakukan pengecekan secara rutin untuk mengetahui data-data pasti penyebab kenaikan harga yang dilakukan pedagang.

”Masyarakat pada umumnya membeli barang-barang, terutama kebutuhan pokok dalam jumlah atau kuantitas yang lebih besar. Untuk itu perlu keterpaduan semua bidang untuk mengantisipasi agar jangan sampai terjadi kenaikan harga yang terlalu tajam dan perlunya pengamanan untuk jalur distribusi,” tegasnya.

Selain menjaga kestabilan harga, Politikus Golkar ini juga menghimbau agar pemerintah intens melakukan pemantauan ke pasar untuk mengantisipasi penimbunan dan kekurangan stok bahan pokok. Serta meminta para pedagang agar tidak melakukan penimbunan barang yang mana hal tersebut juga bisa menimbulkan kenaikan harga di pasaran sehingga dapat merugikan konsumen, utamanya masyarakat menengah ke bawah.

“Jangan sampailah masyarakat terutama yang menengah ke bawah menjadi tambah beban dengan lonjakan harga. Selain itu pula diperparah dengan terbatasnya stok bahan yang diakibatkan penimbunan. Untuk itu kami berharap segera kepada pihak terkait untuk mengantisipasi hal ini,” imbuhnya. #adv/lin/gg/oke

Comments are closed.