BONTANG. BERITAKALTIM.COM – Langkah pemerintah kota Bontang untuk mewujudkan program kota tanpa kumuh (Kotaku) mulai berjalan. Salah satunya ditandai dengan penandatangan komitmen program Kotaku di Pulau Gusung pada Sabtu (28/5/2016) akhir pekan lalu.
Sekadar informasi, penandatanganan komitmen program Kotaku yang dihadiri Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase dan beberapa anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) adalah juga bagian dari rangkaian kegiatan PNPM Mandiri. Kegiatan penangunggulangan kemiskinan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman.
Saat sambutan, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan, acara penandatangan komitmen Kotaku ini diharapkan tidak hanya menjadi acara seremoni. Tapi juga ada tindakan nyata dari warga Pulau Gusung serta masyarakat Bontang untuk peduli dengan lingkungan sekitar.
“Bontang menjadi salah satu kota yang berkomitmen menjalankan program Kotaku. Tapi saya harap, ini semua bisa didukung warganya. Caranya bagaimana, ya sama –sama tidak membangun di kawasan yang sudah dicanangkan sebagai daerah bebas kumuh,” kata Wali Kota.
Wali Kota juga meminta, warga Pulau Gusung bisa lebih peduli dengan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Kalau bisa rumah warga ini menghadapnya jangan membelakangi laut. Karena nanti bisa leluasa membuang sampah sembarangan. Jangan sampai, karena tidak peduli dengan isu lingkungan Gusung Cuma tinggal nama,” ujarnya.
Dijelaskan lebih lanjut Neni, berdasarkan peraturan presiden nomor 2 tahun 2015 tentang RPJMN tahun 2015 – 2019, sasaran pembangunan kawasan permukiman adalah pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi nol persen, tercapainya 100 persen pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia dan meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak menjadi 100 persen pada tingkat kebutuhan dasar pada tahun 2019.
“Kita tentu terus mengebut untuk mencapai program Kotaku dengan maksimal tanpa meminggirkan aspek kemanusiaan,” jelansya.
Neni pun yakin, visi pemerintah yang saat ini ingin memantapkan kota Bontang sebagai Kota maritim yang bertumpu pada kualitas sumber daya manusia, lingkungan hidup dan good governance untuk kesejahteraan masyarakat.
“Untuk mencapai visi itu, pemerintah telah menetapkan dua program prioritas dalam peningkatan kualitas pemukiman. Yang pertama adalah program peningkatan pembangunan perkotaan dan permukiman. Dan kedua adalah program pengendalian banjir,” pungkasnya. (hms/adv)
Comments are closed.