TANJUNG REDEB BERITAKALTIM.COM – Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Bayur sampai sekarang terus dipacu, bahkan pembangkit listrik berkapasitas 2×7 MW ini, diperkirakan akan diuji pada akhir tahun nanti.
Sebelum dioperasikan, PLTU tersebut bakal melalui tahapan uji coba terlebih dahulu. Jika tidak ada hambatan, direncanakan pada Desember tahun ini, PT PLN (Persero) akan melakukan uji coba PLTU selama beberapa bulan hingga masuk ke jadwal rencana pengoperasiannya.
Memastikan semua berjalan lancar, Wakil Bupati Berau, H Agus Tantomo, Rabu (1/6), meninjau progres pembangunan PLTU Teluk Bayur. Dalam kunjungan ini, Wabup didampingi Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben), H Mappasikra Mappaseleng SE, Direktur IPB Najamuddin, dan Manager PLN Unit Pelaksana Kontruksi (UPK) Kalimantan 3 Hairullah.
Di lokasi, Wabup Agus Tantomo meminta agar pengerjaan dapat dipercepat. Sehingga kebutuhan listrik di masyarakat dapat segera terlayani. Karena PLTU Teluk Bayur ini diperkirakan menjadi salah satu solusi untuk pemenuhan krisis listrik dengan tambahan kapasitas daya yang akan dihasilkan mencapai 14 MW.
“Sekarang ini kan daya total yang kita miliki 22,7 MW dengan beban puncak 20 MW, ini sangat sedikit sekali, kalau ada pemeliharaan pasti akan ada pemadaman bergilir. Apalagi sekarang daftar tunggu mencapai 3 MW, belum lagi dari industri dan hotel. Jadi kalau PLTU ini selesai, maka persoalan kita akan teratasi, belum lagi dari PLTU Lati yang akan membangun 1×7 MW dan PT Lentera 2×10 MW,” ungkap Wabup Agus Tantomo.
Ditegaskan pula, dari hasil peninjauan ini diketahui bahwa persoalan yang dihadapi dalam pembangunan PLTU Teluk Bayur saat ini terkait Ijin Pemanfaatan Kayu (IPK), yang harus diurus di Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
“Salah satu syarat IPK ini kan harus ada ijin lokasi terlebih dahulu dari pemerintah daerah, dan ini secepatnya akan kita atasi untuk mendukung percepatan pengeluaran IPK ini. Setelah ini selesai, maka tidak akan ada masalah lagi,” ungkap Wabup.
Sementara itu, Manager PLN Unit Pelaksana Kontruksi (UPK) Kalimantan 3 Hairullah mengungkapkan, Desember tahun ini akan dilaksanakan uji coba mesin, dan semester dua tahun depan akan dioperasikan. Sementara untuk batu bara yang akan dipergunakan nanti akan disiapkan dua bulan sebelum uji coba. Kebuhan kita nanti 300 ton batu bara untuk dua unit mesin ini. Kita harap akhir tahun nanti bisa testing lah satu unit dulu,” ujarnya.
Ditambahkan Kepala Distamben Berau, H Mappasikra Mappaseleng SE, keberadaan PLTU Lati tetap dibutuhkan, meskipun PLTU Teluk Bayur nanti beroperasi. Mengingat kebutuhan listrik di Kabupaten Berau terbilang tinggi. “Kebutuhan listrik semakin tinggi, seperti banyaknya hotel baru, kantor dan industri serta permukiman warga. Jadi PLTU Lati tetap dimanfaatkan,” urainya.
Mappasikra juga menjelaskan ,solusi untuk mengatasi kebutuhan listrik di Berau yakni percepatan pengoperasian PLTU Teluk Bayur. “Kalau nanti sudah beroperasi, maka bisa memenuhi kebutuhan listrik di beberapa wilayah. Kalau PLTU Teluk Bayur sudah beroperasi, semua daftar tunggu diharapkan bisa terlayani,” harapnya.
Melalui kunjungan ini, pihaknya juga mensinkronkan program yang dilakukan Distamben. Mengingat, Distamben telah membangun jaringan hingga perkampungan yang berkelanjutan. Sehingga progres pembangunan PLTU, juga sejalan dengan pembangunan jaringan ke perkampungan. Pungaksnya.#MAR
Comments are closed.