SAMARINDA, BERITAKATIM.COM-Advokat dari Kongres Advokat Indonesia (KAI) Cabang Samarinda, Dedy Tomperitna, SH mengaku tidak tahu kliennya, Ceu Miau Fa, alias Taci Lina adalah seorang rentenir.
“Saya tahunya antara klien saya dengan orang yang digugatnya ada masalah utang-piutang,” kata Dedy Tomperitna ketika dikonfirmasi.
Dalam mengurus kepentingan Taci Lina yang tinggal di Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Baqa, Samarinda Seberang, Dedy bersama dua orang rekannya, yakni Wasal Falah, SH, dan Junaidi, SH, M.Hum. Ketiganya, diberi kuasa Taci Lina menggugat MHA dan R ke Pengadilan Negeri Samarinda, atas pinjaman yang kalau dihitung secara normal, sebetulnya sudah lunas.
Taci Lina adalah seorang rentenir asal Pontianak, dan korbannya umumnya adalah kaum perempuan, dimana saat meminjam uang tanpa mengharuskan sepengetahuan suaminya. Dalam meminjamkan uang, Taci Lina saat menyerahkan uang langsung memotong 30% dari pinjaman, sedangkan bunga pinjaman bulan berikut dan seterusnya 20% per bulan.
Ketika ditanya bahwa dalam gugatan perdata yang disampaikannya ke pengadilan, tercermin nyata bahwa kliennya seorang rentenir, Dedy enggan menanggapi, apakah dia sendiri yang membuat atau kliennya yang membuat dan dia tinggal tanda tangan.
“Anda hanya bikin repot saya,” ujarnya menanggapi pertanyaan.
Ia juga menolak menjawab apakah keputusannya menerima klien seorang rentenir bertentangan dengan Kode Etik Advokat atau tidak. “Apakah saya melanggar kode etik atau tidak, Anda kan sudah bertanya ke Robert Nababan,” kata Dedy singkat.
Ketua DPC KAI Samarinda, Robert Nababan ketika dikonfirmasi menyebut, dia pernah mendengar nama Taci Lina, dan disebut orang adalah rentenir, bahkan rasanya Dedy juga pernah berperkara melawan Taci Lina dalam urusan rumah di Jalan Antasari.
“Rasanya, Dedy itu tahu, kliennya itu rentenir,” ucapnya.
Soal kode etik, Robert mengatakan bahwa memang tidak diatur dengan jelas, advokat dilarang meneerima klien rentenir, tapi kalau punya hati nurani, tentu advokat tersebut akan menolak.
“Saya juga pernah didekati orang seperti itu (Taci Lina) tapi saya menolak, karena tidak klop dengan nurani saya,” kata Robert Nababan. #in
Comments are closed.