BeritaKaltim.Co

Wagub Mukmin Faisal Safari Ramadhan ke Berau

417.inddBerau Wagub Mukmin dijemput di tanjung redeb webTANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.COM– Wakil Gubernur Kalimantan Timur Mukmin Faisal melakukan safari ramadhan 1437 Hijriah di Kabupaten Berau, Jum’at (10/6/2016). Terlihat Wagub Mukmin Faisal yang didampingi Asisten I dan III Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim yakni dr. Meiliana dan H. Bere Ali, beserta staf bagian Humas dan Protokol Pemprov Kaltim diterima Bupati Berau Muharram di Bandara Kalimarau, Jalan Kalimarau pada sekitar pukul 16.45 wita, Jum’at sore tadi.
Selain buka bersama Bupati Berau Muharram dan wakilnya, Agus Tantomo beserta pejabat di lingkungan Pemkab Berau, rombongan tersebut juga dijadwalkan menghadiri peresmian Masjid Nurul Hasanah, Jalan Gunung Panjang, Tanjung Redeb.
Dalam sambutannya, Wagub Mukmin Faisal mengungkapkan safari ramadhan seperti saat ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan Pemprov Kaltim, dari tahun ketahun. Berau merupakan kabupaten pertama yang dikunjungi dirinya dalam safari ramadhan 1437 H kali ini.
“Di Kaltim, masjid (Masjid Nurul Hasanah –red) ini yang menerima hibah terbesar. Saya sendiri tidak tahu, dasar pertimbangannya, kenapa (Hibah Anggaran Pemprov Kaltim –red) itu ditempatkan disana. Saya juga katakan kalau di Masjid Agung kita tidak apa-apakan karena memang tidak ada pendanaan untuk itu. Kebetulan, Masjid itu dapat anggaran Rp 3 milyar lebih,” ungkapnya.
Dalam safari ini, Wagub Mukmin juga mengharapkan dengan adanya safari ramadhan seperti yang dilakuakan Pemprov Kaltim ini, bisa juga ditiru oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau guna menjaga hubungan silaturahim antara pemerintah dengan pemerintah dan pemerintah dengan masyarakat.
“Saya berharap bahwa masyarakat kita semakin dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan dan hubungan silaturahim,” harapnya.
Terkait instruksi Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak bahwa Kaltim harus bersih dari lokalisasi dan lokasi prostitusi, Wagub Mukmin kembali mengingatkan Pemkab Berau untuk terus menghilangkan penyakit masyarakat tersebut, bukan hanya saat memasuki bulan suci Ramadhan.
“Alhamdulillah, kalau di Berau terkait masalah praktek prostitusi itu tidak ada. Yang penting tidak ada lokalisasinya tapi jangan sampai dimana-mana (Lokasi Prostitusi –red) itu. Menurut saya, ini harus diperangi, tidak boleh hanya di bulan suci Ramadhan tutup,” pungkasnya. #M

Comments are closed.