BeritaKaltim.Co

Jelang Lebaran, Ada yang Borong LPG Subsidi 3 KG di Nunukan

NUNUKAN, BERITAKALTIM.com – Jelang lebaran warga Kabupaten Nunukan mengeluhkan kesulitan mendapatkan LPG bersubsidi 3 kilogram yang diperuntukkan bagi warga yang tidak mampu.

Salah satu warga Nunukan yang tinggal di Jalan Imam Bonjol, Tukiyo, mengaku terpaksa membawa pulang 2 tabung LPG miliknya karena tidak dilayani oleh pengecer LPG. Padahal LPG di pengecer baru saja diturunkan dari truk, namun dia tidak boleh membeli dengan alasan tidak menitip tong gas LPG kosong.

Tukiyo mengaku sudah keliling ke beberapa pengecer yang baru saja menerima pasokan LPG, namun pengecer mengatakan sudah habis.

“Dari Jalan TVRI tadi sudah tidak boleh membeli karena tidak nitip tong gas. Ke Kampung Jawa, ke Sungai Fatimah, ke depan Tonpam juga habis. Padahal saya lihat sendiri diturunkan dari truk, tapi pengecer bilang sudah habis. Terus kemana itu LPG?” ujarnya, Rabu (15/06/2016).

Tak beda jauh dengan Tukiyo, warga Nunukan lainnya Mita mengaku juga kesulitan mendapatkan LPG bersubsidi 3 kilogram. Padahal Rabu sore para pengecer baru saja mendapatkan pasokan dari pangkalan LPG dari karya Lim Jasa Utama . Dia mengaku kalau dirinya kesulitan membeli LPG bagi warga miskin seperti dirinya karena di tingkat pengecer telah diboking oleh pemilik warung.

“Kebanyakan sudah diboking pemilik warung. Kita mau ngaku pemilik warung ditanya dimana warungnya, “ ujarnya singkat.

Warga Nunukan lainnya Sinar yang memanfaatkan bulan Ramadahn dengan berjualan takjil berbuka puasa juga mengaku kesulitan mendapatan LPG 3 kilogram. Terpaksa untuk mengolah kue jualannya, dia menggunakan LPG dari Malaysia karena sulitnya mendapatkan LPG bersubsidi 3 kilogram.

Meski LPG dari Malaysia diakui lebih mahal, menurutnya tidak ada pilihan lain bagi warga karena sulitnya mendapatkan LPG dari Indonesia.

“Kalau LPG Malaysia isi 14 kilogram harganya 230.000 rupiah. Memang mahal tapi mau bagaimana LPG Indonesia susah nyarinya, padahal ada. Mungkin ada permainan di penjual karena ini kan mau lebaran. Pasti banyak permintaan kalau mau lebaran toh,” ujarnya.

Sementara pemilik agen tabung gas bersubsidi di Nunukan Karya Lim Jasa Utama di Jalan Angkasa Kabupaten Nunukan Samsidi mengatakan, harga LPG bersubsidi 3 kilogram di Nunukan sesuai aturan 16.500 hingga 17.000 rupiah. Dia mengaku akan menghentikan pasokan kepada pengecer yang menjual LPG bersubsidi 3kg diatas harga yang ditentukan.

Namun kenyataan dipasaran, warga Nunukan mendapati harga LPG bersubsidi di pengecer telah mencapai 25.000 rupiah.

“Kalau dia melebihi 16.500 sangsinya kita cabut. Untuk yang agak jauh masih ada toleransi 17.000. Kita diminta pemda harganya segitu. Selama ini saya kontrol sendiri, saya akan cabut pengecer yang nakal menjual di atas ketentuan. Sampai sekarang belum ada laporan dari warga,” ujar Samsidi. #dhim

 

Comments are closed.