BeritaKaltim.Co

Beri Ruang Pengusaha Lokal

SAMARINDA. BERITAKALTIM.COM – Anggota Komisi II DPRD Kaltim Suterisno Thoha menilai bahwa apa yang telah menjadi kesepakatan negara-negara ASEAN mengenai perdagangan bebas merupakan konsukuensi yang harus dihadapi. Kesepakatan ini akan semakin memungkinkan perdagangan antar negara ASEAN dapat berkembang, karena biaya transportasi yang bebas pajak dan juga menurunnya biaya telekomunikasi.Kondisi ini tentu akan sangat berimbas kepada perdagangan di Kaltim, Sehingga secara langsung perdagangan Kaltim tidak hanya akan menghadapi persaingan produk, namun juga persaingan sumber daya manusia.

“Segi positifnya, persaingan disektor usaha tidak bisa ditawar lagi.Potensi produk disetiap daerah harus dikuatkan. Produk industri yang sesuai karakteristik daerah dan potensi lokal yang ada, mau tidak mau harus siap menghadapi perdagangan bebas ini,“ katanya.

Pertumbuhan ekonomi Kaltim saat ini menurutnya masih dibawah pertumbuhan ekonomi nasional.Artinya bahwa ada yang kurang maksimal dari sektor ekonomi tersebut.

“Harus ada keseriusan pemerintah, dunia usaha, swasta, dan masyarakat untuk gotong royong menghadapi ini. Karena kenyataannya selama ini, produk jenis apapun itu sudah dibanjiri dari negara lain, terutama China, kita harus mengantisipasi,“ tambahnya.

Politikus Gerindra tersebut juga mengingatkan, industri kecil dan menengah di Kaltim untuk semakin kreatif dan maksimal memanfaatkan bahan baku lokal. Peran pemerintah juga sangat diharapkan dalam mengantisipasi perdagangan bebas nantinya.

“Pemerintah harus memberikan banyak ruang kepada pengusaha lokal, tentunya dalam bentuk permodalan, perizinan dan keterampilan yang lebih, agar sumber daya manusia siap untuk bersaing menghadapi kondisi ini,“ tegasnya.

Ia juga mengatakan bahwa untuk persaingan SDM, peningkatan kualitas SDM diKaltim yang kaya akan SDA memang perlu ditingkakan. Diperlukan program pelatihan yang lebih kuat.Salah satu sisi positif MEA adalah meningkatnya lapangan kerja, namun akan banyaknya pekerja asing yang masuk ke Indonesia jelas akan memperketat persaingan SDM.

“Kuncinya adalah motivasi, karena terkadang SDM yang ada inginnya instan.Padahal perlu proses pelatihan dan bimbingan yang panjang. Pemerintah perlu merumuskan visi untuk pelatihan, dan dunia usaha juga perlu bimbingan, “ katanya. #adv/yud/gg

Comments are closed.