NUNUKAN, BERITAKALTIM.com – Geram atas beberapa kejadian hilangnya warga yang diduga dimangsa buaya, belasan anak anak bersemangat memukuli reflika buaya dari pasir di pinggir pantai dengan kayu yang mereka bawa. Tidak sampai 5 menit reflika buaya dari pasir itu berhamburan tak berbentuk.
Adam siswa kelas 4 SD di Semangkadu Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara mengaku, aksi geramnya itu karena didorong peristiwa hilangnya Assek (60) nelayan pemukat ikan yang diperkirakan dimangsa buaya muara yang memang banyak berada di muara sungai Semangkadu, Senin (20/06/2016) lalu ketika sedang memukat ikan.
“Kami kesal kenapa buaya memakan manusia,” ujar Adam, Rabu (22/06/2016).
Sore itu sekitar pukul 16:00 wita, Adam bersama belasan kawannya membuat replika buaya dari pasir. Buaya sepanjang 2 meter tersebut kemudian beramai ramai dipukul dengan kayu, ditendang, sebagian bahkan menirukan pawang buaya menaiki buaya dan mencakar cakar buaya tersebut.
Mereka mengaku sering melihat buaya di pantai dan muara sungai yang memang banyak terdapat di pantai Semangkadu.
“Sering kami lihat buaya disini. Biasanya berjemur. Kami hanya lihat dari jauh, tajut,” imbuh Adam.
Hingga hari ke 3 upaya pencarian terhadap korban diduga mangsa buaya, tim SAR dari Basarnas belum menemukan titik terang keberadaan Assek. #dhim
Comments are closed.