TANJUNG REDEB,BERITAKALTIM.com- Puluhan santri pesantren Hidayattullah terlihat sangat menikmati acara buka puasa bersama yang digelar Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Berau di lapangan Pesantren Hidayattullah, Jalan Pangeran Hidayattullah, Kamis (23/6/2016). Selain mengundang warga sekitar pesantren, panitia pelaksana kegiatan itu juga mengundang mantan Wakil Bupati Berau periode 2005-2015, Ahmad Rifai, yang juga merupakan warga KKSS Berau dan Syech Naim Abdullah Sulaiman Abu Shindi, yang berasal dari negara Palestina.
Kegiatan buka puasa bersama ini juga dirangkai dengan tausiyah yang disampaikan Ustadz Awaluddin Syah, yang berasal dari Sulawesi Selatan dan sholat magrib berjamaah yang diimami oleh Syech Naim Abdullah Sulaiman Abu Shindi.
Buka puasa bersama ini memang terbilang unik dari biasanya, pasalnya pada acara tersebut juga dihidangkan berbagai macam menu makanan khas Sulawesi Selatan yakni kue-kue basah seperti katiri salah, barongko, sanggara ta’lemmek, pisang ijo, ka’do bo’dong, roko-roko unti, putu cangkir, bolu peca’, biji nangka dan lainnya.
Kemudian, makanan seperti pallu marra, konro, coto makassar, tunu bale, nasu likku, dan kapurung. Tentu saja berbagai menu berbuka puasa ini membuat penasaran orang yang baru melihatnya.
Ketua KKSS Berau, Taupan Majid mengatakan bahwa acara buka bersama ini sendiri merupakan kegiatan yang menjadi agenda tahunan bagi warga KKSS di Kabupaten Berau.Dimana, seluruh menu yang ada diberikan secara gratis kepada santri pesantren ataupun warga yang hadir.
“Ini memang agenda tahunan kita, jadi setiap tahun kita pasti buka bersama warga KKSS dengan mengundang anak-anak Pesantren. Di bulan Ramadan, ini juga kita melaksanakan buka puasa bersama secara bergilir di rumah-rumah warga KKSS Berau, yang memang bersedia melaksanakan buka bersama dan alhamdulillah, sampai akhir Ramadan ada, “ kata pria yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Berau ini.
Selain buka bersama, diungkapkan Taupan –sapaan akrabnya, kegiatan ini juga dijadikan momen bagi warga KKSS yang ada di Berau untuk saling bertatap muka. Selain itu, sebagai wadah mempererat tali silaturahim antar warga KKSS dengan warga Berau khususnya dengan santri pesantren.
“Alasan kita menggunakan menu khas Sulawesi Selatan ini untuk berbagi kepada warga bahwa inilah makanan khas kami. Jadi, kami kan sering menikmati makanan khas Bumi Batiwakkal, namun mereka belum tentu tau makanan khas kami, makanya pada kesempatan ini, kita membuat menu asli Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang santri pesantren, Andi mengatakan bahwa sebagian besar menu yang disajikan panitia merupakan makanan khas Sulawesi Selatan, yang memang jarang ditemukan dan diperjual-belikan oleh penjual takjil dan rumah makan. Hanya beberapa menu makanan seperti coto makassar dan konro serta kua basah seperti barongko dan pisang ijo saja yang mudah ditemui dipasaran.
“Makanan dan kue-kuenya beragam, saya sih banyak yang belum tahu juga. Pas dicoba, enak-enak kok rasanya. Paling sering sih makan coto makassar dan konro, kalau kuenya, biasanya pisang ijo aja” pungkasnya. #MAR
Comments are closed.