TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.COM– Wakil Bupati Berau, H Agus Tantomo secara tegas menyatakan, bahwa setiap pengusaha yang ada di Kabupaten Berau untuk memenuhi kewajibannya kepada seluruh karyawan. Dengan memberikan tunjangan hari raya (THR) sesuai dengan mekanisme yang berlaku dan tepat pada waktunya.
Trending
- Gedung Perkantoran Pondok Pesantren Nabil Husien Kebakaran, Kerugian Capai Rp 1 Miliar
- Balikpapan Dilanda Banjir dan Tanah Longsor
- Personel Satlantas Gagalkan Perempuan Muda Loncat dari Jembatan Ubrug
- KPK tahan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
- Polri temukan jenazah awak media yang hilang dalam insiden speedboat
- Kapolres Purwakarta sebut sempat kesulitan evakuasi korban kecelakaan
- Polda Jabar sebut 19 kendaraan terlibat kecelakaan di Tol Cipularang
- Kecelakaan KM 92 Cipularang, Kapolda: 17 kendaraan terlibat dan 1 tewas
- Kejati Kaltim geledah kantor pemerintah untuk cari bukti korupsi
- KPK Sebut Inisial AFI Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi di Kaltim
Perusahaan Wajib Berikan THR
“ Jadi, saya minta kepada setiap perusahaan yang ada untuk membayar THR tepat pada waktunya. Ini sangat penting karena menyangkut kesejahteraan masyarakat kita juga yang bekerja di perusahaan tersebut,” tegas Agus Tantomo.
Menurut Wabup, pembayaran THR merupakan suatu kewajiban bagi perusahaan. Hal ini juga untuk menjaga suasana dan kondisi yang harmonis dalam lingkungan kerja. Dengan tepenuhinya hak tenaga kerja itu dapat menjadi suntikan kepada mereka dalam bekerja. “Kita juga harus memperhatikan nasib para karyawan. Karena menjelang lebaran tentu kebutuhan akan tinggi, dan ini merupakan bentuk kepedulian kita,” imbuh Agus Tantomo.
Agus Tantomo mengatakan, pemerintah kabupaten sangat peduli dengan hal ini. Nasib setiap karyawan yang ada tentu harus diperhatikan kesejahteraannya, salah satunya dengan pembayaran THR ini. Dengan kepedulian tersebut, ia juga telah meminta kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Berau untuk membentuk posko pengaduan. Tujuannya untuk memantau setiap perusahaan yang ada agar tepat waktu dalam membayar THR. Posko ini juga dapat dijadikan sebagai tempat pelaporan terhadap perusahaan yang masih membandel.
“Kalau perlu kita langsung super visi ke setiap perusahaan yang ada. Datang satu per satu kemudian kita arahkan agar memberi THR kepada perusahaan yang bersangkutan,” jelas Agus Tantomo.
Pembayaran THR ini pun telah diatur dalam SK Nomor 451.2/767/IV/.43/2016 tentang THR Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan Tahun 2016 merupakan terusan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 6 Tahun 2016 tanggal 8 Maret 2016 tentang THR Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan. SE tersebut menegaskan, THR diberikan kepada pekerja yang telah mempunyai masa kerja minimal satu bulan atau lebih, secara terus menerus berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) atau perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).
Lalu, pemberian THR kepada pekerja yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan terus menerus atau lebih, sebesar satu bulan upah. Upah satu bulan yakni upah pokok ditambah tunjangan tetap. Pekerja yang baru kerja satu bulan sudah bisa dapat THR. Untuk masa kerja kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional dengan perhitungan masa kerja/12×1 bulan upah karyawan yang bersangkutan. Pungkasnya. ADV/#MAR
Next Post
Comments are closed.