SAMARINDA,BERITAKALTIM.COM – Kaltim terkenal memiliki lumbung energi berlimpah. Namun kelimpahan kekayaan itu tidak merata efeknya di masyarakat. Buktinya masih banyak masyarakat pedesaan atau daerah terpencil jauh dari perkotaan tak teraliri listrik. Padahal, listrik merupakan kebutuhan mendasar yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Menghadapi persoalan kelistrikan itu, tak jarang menimbulkan banyak pertanyaan dari berbagai kalangan. Bagaimana mungkin daerah yang memiliki kekayaan sumber energi berlimpah tetapi masyarakatnya tidak sejahtera dalam pemenuhan kebutuhan listrik.
Menghadapi persoalan ini Pansus Perusda Ketenagalistrikan melakukan kunjungan kerja ke dalam daerah seperti Kutai Kartanegara, Perusda Balikpapan dan Kaltim Prima Coal (KPC) di Kutai Timur.
Hal ini dilakukan dalam upaya mencari solusi terhadap persoalan kebutuhan pasokan listrik di Kaltim.
Selain itu juga mengkaji aspek bisnis yang bermuara pada peningkakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang akan berujung pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah.
Ketua Pansus Perusda Ketenagalistrikan Sarkowi V Zahry menyatakan salah satu kajian aspek bisnis adalah rencana kerjasama dengan Bumdes untuk mengembangkan bisnis penyediaan listrik.
“Keberadaan listrik adalah alasan untuk membangun sejumlah industri Kaltim sebagai modal dasar. Listrik ini sudah menjadi kebutuhan pokok, jadi kita bisa melakukan pengembangan bisnis seperti pembangunan listrik dengan microhydro dan solar cell,” terang dia.
Peningkatan kinerja pansus ketenagalistrikan juga tidak terlepas dari niat untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. “Pemerintah harus pandai melihat peluang. Ketersediaan daya listrik akan sangat membantu, dan sangat memungkinkan sebagai sumber PAD,” tutup Sarkowi. #adv/akb/gg/oke
Comments are closed.