BeritaKaltim.Co

3 WNI di Malaysia Diculik Kelompok Separatis Filipina

 

NUNUKAN,BERITAKALTARA.com – 3 Warga Negara Indonesia yang berprofesi sebagai nelayan dilaporkan diculik kelompok separatis Filipina. Konsulat RI di Tawau – Malaysia memastikan ke 3 ABK kapal pukat tunda no LD/113/5/F merupakan Warga Negara Indonesia dari provinsi Nusa Tenggara Timur.

Mereka masing masing Lorense Koten (34) yang bertindak sebagai juragan kapal, Emanuel (40) dan Teo Dorus Kopong (42) sebagai ABK. Ketiganya diculik di perairan kawasan Felda Sahabat, Tungku, Lahad Datu Sabah Negara Bagian Malaysia ketika sedang menangkap ikan pada Sabtu pukul 23:00 wita.

“Tiga anak kapal suku Nusa Tenggara Timor mengaku memiliki passport Indonesia dibawa penculik. Sedang 4 lainnya, 1 warga NTT dan 3 warga Palauh Philipina dibebaskan,” ujar Konsulat RI di Tawau – Malaysia Muhammad Fatah, Minggu (10/7/2016).

Penculikan yang terjadi pada Sabtu pukul 24:00 wita tersebut dilaporkan oleh pemilik kapal Chia Tong Lim pada minggu dini hari. Saat itu kapal pukat tunda yang sedang mencari ikan terdapat 7 orang pekerja terdiri dari 4 orang WNI dari Nusa Tenggara Timur dan 3 orang suku Bajau Palaut Filipina. Ketiga ABK asal NTT tersebut dilaporkan dibawa pergi ke arah perairan Filipina. Belum bisa dipastikan dari kelompok mana para penculik ABK dari Indonesia tersebut. Sementara kapal berserta ABK yang selamat dari penculikan saat ini diamankan di pelabuhan laut pengkalan Marabong Tungku Lahad Datu.

“Tiga anak buah kapal yang memiliki passport Indonesia dibawa penculik sedangkan 4 yang lain yaitu 1 warga NTT dan 3 ABK asal palauh dibebaskan karena tdk punya dokumen/passport,” Imbuh Fatah.

Sementara 4 ABK lainnya masing masing Sar (27) warga NTT, Anukari (20), Paketoh (25) dan Almi (30) dari Palauh, Filipina dilepaskan oleh para penculik karena tidak memiliki passport. Saat disatroni oleh anggota separatis dari Filipina, kapal pukat tunda No LD/113/5/F membawa 7 orang. Selain menculik 3 WNI, para penculik yang terdiri dari 5 orang dengan bersenjata api menggunakan perahu boat warna putih dengan mesin gantung tersebut juga membawa 3 pasport milik korban, dokumen kapal dan 6 HP milik para ABK.

Sementara kapal pukat tunda no LD/113/5/F dan ABK yang selamat dari penculikan diamankan di Pos Merabong untuk dimintai keterangan oleh pihak berwajib Negara Malaysia. ” Penculik menggunakan perahu panjang mengenakan baju warna hitam dan celana lorenga. Diduga berbahasa suluk campur melayu kurang jelas mereka bertanya krew yg memiliki dokumen/passport,” pungkas Fatah. #dhim

Comments are closed.