
NUNUKAN, BERITAKALTIM.com- Kerukunan Warga Nusa Tenggara Timur di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara belum bisa memastikan bahwa 3 WNI yang bekerja sebagai ABK kapal ikan di Malaysia yang diculik kelompok separatis Filipina merupakan warga Nunukan.
Ketua Kerukunan Warga NTT Roby Nahak serang mengatakan, pihaknya masih mencari kejelasan asal usul ke-3 ABK korban penculikan.
“Kita masih menelusuri kejelasan asal 3 Warga NTT yang menjadi korban penculikan. Kita belum tahu apakah mereka warga Nunukan,” ujarnya, Selasa (12/07/2016).
Roby menambahkan, untuk mencari kejelasan asal daerah ketiga WNI yang menjadi korban penculikan Kerukunan warga Nusa Tenggara Timur menggelar rapat bersama dengan semua perwakilan kerukunan NTT di Nunukan. Pihak pengurus akan menyurat kepada Konsulat RI di Tawau Malaysia terhadap nasib 3 WNI yang menjadi korban penculikan itu.
“Kita malam ini rapat mencari kejelasan. Kita juga akan menyurat kepada Konsulat di Tawau untuk mencari kebenaran berita ini,”imbuh Roby.
Sebelumnya Konsulat RI di Tawau – Malaysia memastikan ke 3 ABK kapal pukat tunda no LD/113/5/F yang menadi korban penculikan kelompok separatis dari Filipina merupakan Warga Negara Indonesia dari provinsi Nusa Tenggara Timor.
Mereka masing masing Lorense Koten (34) yang bertindak sebagai juragan kapal, Emanuel (40) dan Teo Dorus Kopong (42) sebagai ABK. Ketiganya diculik di perairan kawasan Felda Sahabat, Tungku, Lahad Datu Sabah Negara Bagian Malaysia ketika sedang menangkap ikan pada Sabtu pukul 23:00 wita. #dhim
Comments are closed.