Samarinda, BERITAKALTIM.COM – Warga Kelurahan Salokapi Laut Kecematan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara merasa dianak tirikan oleh pemerintahan Bupati Rita Widyasari,
Seperti yang dikeluhkan oleh Lurah Salokapi, Sutranstono. Selama menjabat sebagai Lurah Salokapi Laut dia merasakan kondisi kantor lurah yang sangat terbatas ruangannya.
“Lalu kita mengajukan permohonan pada pemerintah terkait tentang pembangunan gedung balai pertemuan umum (BPU), selama ini tak pernah direspon, sedangkan tanah untuk membangun gedung sudah ada kami siapkan walaupun ini tanah pemerintah,’ ujarnya.
Ia mengaku sangat kecewa sekali terkait permohonan yang sudah diajukan pada pemerintah daerah tapi tak pernah ada tanggapan sampai sekarang. Sedangkan desa-desa yang ada di Kukar semua sudah mempunyai gedung pertemuan.
“Bahkan Desa yang baru dimekarkanpun sudah ada. Kami di sini sebagai desa tertua kok gak pernah direspon. Sejak tahun 2013 kami ajukan permohonan sampai sekarang belum ada kejelasan dari pemerintah,” lanjut Lurah dengan nada kesal saat ditemui wartawan beritakaltim.com, Rabu 13 Juli 2016, di kantor Lurah Salokapi Laut Kecmatan Samboja.
Menurut Lurah, dia dan staf hanya memakai ruangan tiga kali enam meter untuk melakukan rapat dan pertemuan lainnya. “Untuk anggota kami di kelurahan ini sudah lima puluh orang menggunakan ruangan seluas itu, Jadi, ruangan itu kumuh dan pengap. Kami melakukan itu dengan sangat terpaksa kata,” Sutranstono. #Hard
Comments are closed.