TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.COM– Harus diakui Klinik kesehatan yang berada di Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) memerlukan tambahan alat kesehatan. Pasalnya, klinik yang terletak di jantung pasar ini merupakan pertolongan pertama bagi masyarakat yang sedang berbelanja di pasar tradisional itu.
Trending
- Awak Redaksi Tempo Mendapat Kiriman Kepala Babi Busuk
- Gedung Perkantoran Pondok Pesantren Nabil Husien Kebakaran, Kerugian Capai Rp 1 Miliar
- Balikpapan Dilanda Banjir dan Tanah Longsor
- Personel Satlantas Gagalkan Perempuan Muda Loncat dari Jembatan Ubrug
- KPK tahan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
- Polri temukan jenazah awak media yang hilang dalam insiden speedboat
- Kapolres Purwakarta sebut sempat kesulitan evakuasi korban kecelakaan
- Polda Jabar sebut 19 kendaraan terlibat kecelakaan di Tol Cipularang
- Kecelakaan KM 92 Cipularang, Kapolda: 17 kendaraan terlibat dan 1 tewas
- Kejati Kaltim geledah kantor pemerintah untuk cari bukti korupsi
Klinik Pasar SAD Perlu Tambahan Alkes
Seperti yang disampaikan Kepala Klinik Pasar SAD, Eko Sulastyo, klinik ini menjadi tempat pelayanan untuk masyarakat yang sakit dan butuh pertolongan pertama. Namun saat ini, ia hanya bisa melayani pertolongan yang bersifat ringat saja, seperti gangguan pernapasan. Mengingat, alat yang dimiliki klinik ini masih sebatas pertolongan pertama. “Saat ini kami kekurangan alat untuk menangani penyakit yang terbilang parah,” bebernya.
Meskipun lanjut Eko, belum pernah ada penanangan penyakit yang cukup serius, tentu harus ada persiapan terlebih dahulu. “Seingat saya yang paling berat saya tangani adalah yang pingsan saja, ketika si pasien sedang berbelanja,” ungkapnya.
Klinik kesehatan ini diresmikan oleh Wakil Gubernur Kaltim Mukmin Faisyal. Dengan adanya klinik itu dapat melayani masyarakat yang datang berkunjung ke pasar. Klini kesehatan ini sendiri merupakan antisipasi pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mengingat kunjungan kepasar kebanggaan masyarakat Bumi Batiwakkal itu semakin meningkat setiap tahunnya. Pemerintah pun mengambil kebijakan untuk memenuhi pelayanan kesehatan agar lebih maksimal diterima masyarakat.
Pembangunan klinik kesehatan itu juga bekerja dengan Dinas Kesehatan Berau dalam penyediaan tenaga dan alat kesehatan. Klinik kesehatan berukuran 7 x 8 m persegi itu dibangun dengan konsep yang modern. Untuk layanan kesehatannya disesuaikan dengan standar pelayanan kesehatan di puskesmas pembantu. Ruang yang disediakan di sana di antaranya poli umum, poli gigi, apotik, dokter dan administrasi. “Jadi kita bukan hanya melayani pelangan di pasar saja, tetapi masyarakat umum juga bisa datang ke sini. Dengan pelayanan yang penuh ini tentu harus ada kesiapan peralatan alat kesehatan,” tutupnya. #MAR
Comments are closed.