

“Seiring dengan banyaknya mahasiswa, berarti kreatifitas dan upaya-upaya memaksimalkan kualitas dan mutu, itu pasti punya peluang besar. Sebab, ada sumber daya yang memadai untuk dimanfaatkan mengelola lembaga (pendidikan),” ucapnya.
Dengan peningkatan ini pula, Muharram mengingatkan, hal ini bisa menjadi sebuah ujian untuk para pengelola. Ia mencontohkan hal ini seperti sebuah tausiyah yang pernah disampaikan oleh seorang ulama. Ada hikmah yang bisa dipetik. Yakni, dalam tausiyah tersebut, sang ulama mengisahkan tentang adanya seorang guru yang membawa para muridnya berjalan-jalan disuatu tempat.
Dalam perjalanannya, mereka menyaksikan segerombolan anjing yang bermain suka-riang dan luar biasa saling kejar-kejaran. Selang beberapa waktu, sang guru menyuruh seseorang untuk melemparkan seonggok daging ditengah-tengah segerombolan anjing tersebut. Apa yang terjadi? Daging itu diperebutkan dan bukan lagi sanda-gurau yang muncul. Melainkan, saling mengancam dan berkelahi memperebutkan rejeki. Sang guru pun bertanya kepada muridnya, apa hikmah yang kalian petik dari situasi ini?
“Kalau kita sama-sama kekurangan, biasanya itu akur. Tapi, kalau sudah ada rejeki yang tidak jelas pembagiannya, apalagi ada yang curang, biasanya pada kelahi itu. Artinya, dulu saat masih susah bahkan dosen-dosen yang mengeluarkan uangnya dan terkadang kita mengajar tidak dihonor pun tidak masalah. Hari ini, sudah mulai agak panen. Hati-hati, bisa kelahi kita itu,” ujar Muharram seraya tertawa kecil dan menilai ini adalah bentuk kepedulian dirinya selaku Bupati kepada para pengelola STIEM.
Namun, Muharram juga memberi apresiasi pada STIEM Tanjung Redeb, karena dalam penerimaan mahasiswa tahun ini, STIEM Tanjung Redeb bisa menerima lebih banyak mahasiswa, bahkan hingga empat kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
“Tahun sebelumnya hanya ada 100 penerimaan, Alhamdulillah tahun ini 4 kali lipat,” ucapnya.
STIEM Tanjung Redeb berdiri sejak 1993 silam, dijelaskan Muharram, sudah berusia 23 tahun. Bahkan, berkat ketekunan dan baiknya sistem pengelola, STIEM Tanjung Redeb bisa terus meningkatkan kualitasnya dan mencapai akreditasi B yang bisa dikatakan setara dengan akreditasi Universitas Mulawarwan, Samarinda.
“Tidak boleh lagi mengelola STIEM ini, sekedar sambilan. Tapi, betul-betul kita kelola secara profesional, mengikuti petunjuk dan rambu-rambu yang dikeluarkan Dikti maupun Propertis agar mahasiswa yang kita keluarkan nanti ialah mahasiswa yang handal dan mampu terserap di dunia kerja secara optimal,” pungkasnya.#MAR
Comments are closed.