SAMARINDA. BERITAKALTIM.COM – Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Andhika Hasan mengatakan kondisi pasar tradisional saat ini masih dianggap kurang perhatian. Perawatan terhadap pasar yang ada di Kaltim juga masih kurang maksimal. Berbeda dengan pasar modern yang hanya dikuasai oleh beberapa orang. Selain eksistensi terjaga, upaya tersebut juga menjadi bentuk dukungan bersama-sama terhadap kelangsungan pasar tradisional.
“Meski perkembangan perdagangan hingga pada tahap pasar modern semakin meluas seperti saat ini, pasar tradisional jangan dikesampingkan namun wajib dijaga. Hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk terus melakukan perawatan pasar rakyat di seluruh wilayah yang ada di Kaltim,” katanya.
Ia menjelaskan jika perawatan tersebut dimulai dari kebersihan yang harus terjaga, kondisi bangunan, kenyamanan pasar yang didukung fasilitas umum hingga persaingan harga.
Tak hanya itu, menurutnya mendorong masyarakat melakukan aktivitas jual-beli di pasar tradisional akan membantu pedagang yang beberapa tahun ini merasakan penurunan pada hasil dagangannya yang berpengaruh pada perekonomian keluarga.
Meski tak dapat dipungkiri keberadaan pasar modern turut memajukan pembangunan daerah, namun tetap harus diimbangi agar jangan sampai pasar tradisional tergerus keberadaannya.
“Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota juga diimbau agar terus mengawal eksistensi pasar tradisional. Saya pun berharap untuk menjaga eksistensi maka antara jumlah permintaan dan penawaran dapat terjaga. Bagaimana agar kebutuhan masyarakat yang biasa dibeli di pasar tradisional selalu tersedia. Ini kaitannya dengan ketersediaan barang,” urainya.
Namun demikian Politikus PDI-P tersebut berharap kepada pemerintah pusat agar terus menjalankan program yang juga menyentuh langsung pasar-pasar tradisional di daerah. Sehingga gerakan tersebut tak hanya mendapat dukungan daerah, namun pusat juga secara menyeluruh turut membantu pasar yang ada di Indonesia khususnya Kaltim.#adv/yud/gg
Comments are closed.