SANGKULIRANG, BERITAKALTIM.com- Gubernur Kaltim, H Awang Faroek Ishak menandatangani prasasti penyerahan menara telekomunikasi di tiga desa di Kabupaten Kutai Timur di Kantor Camat Sangkulirang, kepada Bupati Kutai Timur, H Ismunandar, Kamis (1/12/2016).
Turut menandatangani Kades Desa Long Pok (Muara Ancalong), Desa Mekar Baru (Busang), dan Desa Maloy (Kaliorang).
Selain itu, Pemprov Kaltim juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada masyarakat Kutim diantaranya fasilitas pengelolaan air bersih kapasitas 50 liter per detik di Kecamatan Kaliorang, bantuan alat komunikasi kepada petani dan nelayan berupa radio, pembangunan rumah layak huni di perdesaan.
Pemprov Kaltim juga membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tahun anggaran 2016, di Desa Tepian Indah dan Citra Manunggal di Kecamatan Bengalon. Lalu instalasi Biogas di Desa Tepian Indah dan Desa Bukit Makmur serta jaringan distribusi 2016 di Desa Sumber Agung dan Desa Tanah Abang di Kecamatan Long Mesangat dari Dinas Pertambangan.
Laman www.diskominfokaltim.com juga menyebut ada pula bantuan sektor pertanian perkebunan juga diberikan, berupa perluasan lahan perkebunan kelapa sawit, bibit sawit serta herbisida kepada warga yang tersebar di sejumlah kecamatan. Selain bantuan infrastruktur pendukung, terdapat juga bantuan sosial, pendidikan dan kesehatan.
Dalam sambutan, Awang meminta bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi rakyat Kutim. Beliau juga menegaskan, ekonomi Kutim maupun Kaltim sudah tak bisa disandarkan pada sektor pertambangan dan harus beralih ke agribisnis.
“Pertambangan tidak bisa membawa kesejahteraan. Sementara kita punya kekayaan pertanian dan perkebunan. Maka dari itu program pemberian bibit, terutama sawit , bisa dilanjutkan untuk program agribisnis ini,” kata Awang.
Sebelum sampai di Kota Bontang, Awang Faroek juga meninjau proyek APBN dengan kegiatan pemangkasan tanjakan Gunung Menangis yang terkenal berbahaya di kilometer 32 poros Bontang-Samarinda, hari Rabu (30/11). Proyek Gunung Menangisi adalah hasil dari pertemuan antara Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Kementerian Keuangan, dan Badan Anggaran DPR RI.
Pengerjaan Gunung menangis sendiri dilakukan dalam beberapa tahap, yakni melakukan down grade dari derajat elevasi 21% menjadi 14%, penanganan titik longsoran, pelebaran jalan di daerah bawah sepanjang 750 meter dan di lebarkan menjadi 11 meter dan di daerah atas atau gunung sepanjang 750 meter dilebarkan menjadi 18 meter.
‘’Gunung menangis kini sudah berganti nama menjadi bukit tersenyum atau Smilling Hills Ketinggiannya dipangkas agar mengurangi tingkat bahaya kecelakaan” ucapnya
Diharapkan dengan tuntasnya proyek infrastruktur ini dapat memperlancar akses dan tentu berpengaruh pada perekonomian untuk mewujudkan tujuan pembangunan di Kaltim. Ini adalah bukti perhatian Pemerintah Provinsi kepada masyarakat Kalimantan Timur dengan penyediaan sarana dan prasarana. #to
Comments are closed.