MARATUA, beritakaltim.co- Maskapai penerbangan Lion Air melalui anak perusahaannya, Wings Air, berhasil mendaratkan pesawat tipe ATR 72-500/600 di Bandara Maratua dengan membawa 68 orang penumpang, Sabtu (11/02/2017) lalu. Padahal, selama ini bandara itu hanya didarati pesawat kecil sejenis tipe ATR 42 milik maskapai Susi Air.
Dengan pendaratan perdana pesawat jenis ATR 72 Wings Air, dipastikan tidak ada masalah apapun lagi untuk operasional bandara tersebut. Menurut Pelaksana Jabatan (Plt) Kepala Satuan Pelayanan (KSP) Bandara Maratua, Budi Sarwanto, Kementerian Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Udara memang telah mengeluarkan Sertifikat Bandara Udara (SBU) Bandara Maratua. Sesuai sertifikat tersebut, bandara yang memiliki landasan pacu (runway) sepanjang 1.600 meter itu dinyatakan layak dioperasikan melayani penerbangan pesawat tipe ATR 72-500/600 dan sejenisnya.
“Dalam pendaratan perdana waktu itu, secara tekhnis untuk ATR 72 seri 500/600 operasional tidak ada kendala,” ungkapnya saat dihubungi via telepon seluler, Rabu (15/2/2017).
Terkait kesan atau pengalaman dari sang pilot, yang pertama kali menjajal pendaratan di Bandara Maratua?
Ditanya begitu, Budi yang memang sempat berbincang dengan sang pilot menjelaskan, mereka memiliki tanggapan yang cukup baik terkait runway bandara di Pulau Maratua itu. Bahkan, mereka meyakini, Bandara Maratua memang telah layak untuk pesawat tipe ATR 72-500/600 dan sejenisnya.
“Kemarin sudah saya tanyakan dan tanggapan mereka baguslah. Artinya, untuk Maratua, memang sudah layaklah untuk ATR 72,” jelasnya.
Terkait pesawat tipe lainnya yang lebih besar dari pesawat tipe ATR 72-500/600, apakah kedepannya juga bisa mendarat di Bandara Maratua? Disinggung hal itu, dikatakan Budi, dengan panjang runway 1.600 meter, untuk saat ini Bandara Maratua dinilai belum layak melayani penerbangan pesawat yang lebih besar dari pesawat tipe ATR 72-500/600 dan sejenisnya.
“Kalau untuk Maratau dengan panjang runway 1600 meter, itu baru untuk pesawat besar tipe ATR 72. Kalau diatasnya itu, kita belum bisa. Yang setara dengan ATR 72-lah, Fokker 50 itu bisa.
Untuk jumlah personil pengelola Bandara Maratua yang ada saat ini, lanjut Budi, telah ada 16 pegawai. Kedepannya, secara reguler, pihaknya juga masih tetap melakukan penambahan personil, seperti teknisi Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) dan pengamanan bandara (Aviation Security atau Avsec), yang berpengalaman.
“Mungkin yang kedepan untuk disana, fasilitas terkait komunikasi. Yang disana menjadi kendala, bukan untuk kita saja, termasuk penumpang juga memerlukan (fasilitas komunikasi),” pungkasnya. #MAR
Comments are closed.