TANJUNG REDEB, beritakaltim.co- Sebelum mengakhiri masa jabatan sebagai Kepala Kampung Gurimbang periode 2011-2017, Madri Pani telah meletakkan pondasi-pondasi pembangunan yang kuat guna kesejahteraan masyarakat Kampung Gurimbang. Tak terkecuali, pembangunan pada bidang keagamaan dan budi pekerti.
Terbukti, sebanyak 5 (lima) sarana dan prasarana penunjang kegiatan masyarakat berhasil dibangun dan diresmikan langsung oleh Bupati Berau, Muharram dan Wakil Bupati (Wabup), Agus Tantomo pada Kamis (23/2/3017). Salah satunya, masjid yang terletak di Jalan Poros Berau–Berau Pesisir Selatan.
Dalam sambutannya, Kepala Kampung Gurimbang, Madri Pani menyampaikan, rasa syukur dan terima kasih yang besar atas kebersamaan dan kekompakan yang ada pada warga RT 8, Kampung Gurimbang sehingga mau bergotong-royong mendirikan masjid yang akan diberi nama oleh Bupati Muharram. Padahal, mayoritas warga RT 8 merupakan warga pendatang di Kampung Gurimbang.
Selain itu, Ketua P-Apdesi Berau ini juga berharap dengan adanya kedatangan Bupati Muharram dan Wabup, Agus Tantomo beserta rombongan guna meresmikan masjid tersebut, hal itu mampu memberikan dorongan dan motivasi lebih kepada masyarakat untuk lebih taat melaksanakan ibadah sebagai umat muslim.
“Kami juga meminta kepada bapak Bupati (Muharram -red), kebetulan bapak seorang ustadz juga, maka yang berdoa pertama kali di masjid kami ini adalah bapak Bupati. Semoga ini memberikan motivasi kepada warga bahwa ibadah adalah yang terpenting dari segala-galanya,” ungkap Kepala Kampung Berprestasi Nasional 2015 itu seraya mempersilahkan Bupati Muharram memberikan sambutannya.
Sementara itu, Bupati Muharram merasa terharu dan berbahagia sekali karena diberi kesempatan untuk meresmikan bangunan masjid, yang ternyata terletak di Jalan Poros Berau-Berau Pesisir Selatan. Yang mana juga, pembangunan masjid tersebut merupakan hasil swadaya masyarakat RT 8, Kampung Gurimbang.
Berdasarkan informasi yang dimiliki Muharram, sebagian dari warga RT 8, juga masih ada hubungan keluarga dengan dirinya. Yang memang mayoritas bersuku Bugis dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
“Jadi memang orang Sulawesi ini, kalau yang namanya rumah ibadah, luar biasa semangatnya bergotong royong, mengumpulkan hasil panen dan rejeki untuk bisa membangun sebuah rumah ibadah. Karena, memang di Kabupaten Bone itu, hampir pasti rasanya memang 100 persen muslim. Betul yah?” tanyanya seraya berbicara bahasa bugis yang dilanjut dengan senyum dan tawa.
Bahkan, lanjut Muharram, dirinya juga kaget ketika diberikan kesempatan untuk meresmikan sebuah masjid yang belum memiliki sebuah nama. Ternyata, aparatur pemerintah Kampung Gurimbang beserta masyarakatnya mendaulat dirinya untuk langsung memberikan nama tersebut.
“Nama masjid ini, saya sebut “Nurul Iman”. Maksudnya adalah cahaya iman,” ucapnya seraya mengaamini nama tersebut.
Dikatakannya, dengan semangat keimanan masyarakat kepada Allah SWT, beriman kepada Al-Quran, dan beriman kepada hari akhirat, maka itulah yang mendorong masyarakat untuk membangun masjid itu. Sebagai sarana masyarakat untuk mengumpulkan amal sholeh sebanyak-banyaknya sehingga kelak di kemudian hari, semua masyarakat khususnya umat muslim selamat di jalan Allah SWT.
“Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ucapkan banyak terima kasih kepada Pak Madri Pani dan seluruh warga masyarakat yang telah bersusah payah,” katanya.
Melihat bangunan masjid yang cukup baik, Muharram memperkirakan setidaknya dibutuhkan anggaran kurang lebih antara Rp200 juta hingga Rp300 juta untuk membangun masjid sebaik itu. Namun, dirinya bersyukur pembangunan masjid tersebut dapat selesai, meskipun tidak ada satu rupiah pun anggaran pemerintah daerah yang keluar.
Sebagai informasi, selain swadaya masyarakat RT 8, Kampung Gurimbang, pembangunan masjid yang memiliki nuansa warna kuning itu juga didukung sumbangan pribadi Kepala Kampung Gurimbang, Madri Pani. Yakni, sumbangan berupa seng, cat dan lainnya.
“Alhamdulillah, (sumbangan pribadi Madri Pani –red) ini, luar biasa amal jariyah ini,” bebernya seraya kembali mengaamini sumbangan tersebut.
Tak lupa juga, Muharram mengingatkan masyarakat Kampung Gurimbang, khususnya warga RT 8, yang mayoritas bekerja sebagai petani dan pekebun untuk selalu menyisihkan sebagian dari rezekinya yakni sebanyak 5 persen untuk zakat. Selain itu, dirinya juga siap untuk memberikan ceramah dan sebagainya pada kesempatan yang akan datang di masjid tersebut.
Bahkan, Muharram juga meminta pihak ketiga, dalam hal ini PT Berau Coal untuk segera membantu penyediaan trafo listrik di RT 8, Kampung Gurimbang. Sehingga, masjid Nurul Iman dapat dialiri listrik, termasuk juga masyarakat yang ada di sekitar masjid tersebut
“Sekali lagi, kita ucapkan banyak terima kasih ke Pak Madri Pani dan seluruh warga, mudah-mudahan ini menjadi amal jariyah yang insya Allah pasti dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT,” pungkasnya. #MAR
Comments are closed.