BeritaKaltim.Co

Beredar Faktur Pajak Daerah Samarinda yang Palsu

SAMARINDA, BERITAKALTIM.CO- Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bependa) Kota Samarinda, Hermanus Barus memberikan ancaman serius. Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengerahkan tim Sapu Bersih (Saber) Pungutan Liar (Pungli) pajak.

Tim Saber Pungli digerakkan karena dari hasil temuan timnya di lapangan beberapa waktu belakangan, banyak laporan serta kwitansi pembayaran pajak palsu. Tentunya itu sangat merugikan daerah, karena uangnya tidak pernah masuk dalam kas daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Yang lebih parah lagi, karena ada indikasi keterlibatan oknum pegawai Pemkot Samarinda. Termasuk pajak reklame serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang menjadi aktor andalan PAD selama ini,” ujarnya.

Barus menerangkan, soal bukti pembayaran palsu ini ada yang sudah dilaporkan ke polisi. Biar polisi yang menyelidikinya. Kemudian Bapenda juga segera mengerahkan tim Saber Pungli untuk melakukan OTT (Operasi Tangkap Tangan, Red) terhadap semua yang terindikasi terlibat dalam bukti pembayaran palsu ini. Jadi hati-hati saja,” katanya mengingatkan.

Barus juga mengimbau kepada para pejabat maupun pegawai di lingkungan Pemkot Samarinda untuk taat pajak. Khususnya PBB yang paling banyak tunggakan ke kas daerah. Apalagi Walikota Samarinda, Syaharie Jaang sendiri sudah mengeluarkan instruksi dengan nomor 973/179/300.3 tentang Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2).

Diharapkan Senin (13/3/2017) nanti akan ada pelunasan pajak besar-besaran oleh para pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkot Samarinda bersamaan dengan pembukaan pekan panutan PBB-P2.

“Jadi kegiatan ini dimaksudkan agar para pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkot Samarinda bisa menjadi panutan bagi masyarakat luas dalam hal ketaatan membayar pajak. Di tengah keuangan yang defisit saat ini, jangan hanya berpikir untuk membelanjakan anggaran tapi juga berpikir untuk bisa mendatangkan anggaran,” kata Barus.

Keuangan daerah tertekan karena ke depan dana perimbangan dari pusat akan terus berkurang, sehingga mau tidak mau PAD yang harus terus kita genjot,” tambah Barus didampingi Sekretaris Bapenda Mukhlish usai memimpin rapat persiapan pekan panutan pajak.#into

Versi cetak artikel ini juga terbit di SKH Kalpost, edisi 14 Maret 2017

Comments are closed.