TANJUNG REDEB, beritakaltim.co- Pasca tenggelamnya KM Dunhil di wilayah perairan Muara Berau-Muara Badak, Kalimantan Timur, Sabtu (17/3/2017) lalu. Tim Basarnas Kaltim-Kaltara pada hari keempat terus melakukan pencarian korban ABK bernama Muharam (31).
Kepala Basarnas Balikpapan (Kaltim-Kaltara) Mujiono melalui Kepala seksi Operasi Basarnas Balikpapan, Octavianto menjelaskan, pencarian korban yang dimulai sejak pagi kemarin mengambil poisisi di lokasi ditemukannya bangkai Kapal KM Dunhil.
“Tim Kansar Balikpapan bersama Unsur SAR lainnya kembali melakukan pencarian korban dengan memfokuskan pencarian di sekitar bangkai kapal. Tim Basarnas bertolak dari Desa Saliki
Menuju titik Koordinat 00 24.139′ S dan 117 25.782′ E. Kegiatan pengecekan difokuskan pada seluruh bagian Kapal yang karam pada Koordinat 00 21′ 44″ S / 117 27′ 17.13 E,” ungkapnya.
Dijelaskannya, dengan menggunakan 1 Rubber Boat ,2 Speed Boat dan 2 kapal Klotok. Tim penyelam dari Basarnas dan unsur SAR Lainnya lakukan penyelaman untuk memastikan apakah korban berada di kapal tersebut.
“Tim lakukan penyelaman dan menyisir seluruh bagian kapal di kedalaman 4-7 Meter. Mudah-mudahan korban bisa segera ditemukan,” jelasnya.
Ditambahkannya, tenggelamnya KM Dunhil yang membawa muatan limbah batu bara 15 ton itu disebabkan mesin pompa air di kapal tersebut tidak berfungsi. Akibatnya, kapal mengalami kebocoran sehingga air sungai mulai masuk ke kapal hingga tenggelam. Lima ABK berhasil menyelamatkan diri dengan cara melompat dan berenang menuju tepi empang yang jaraknya dari kapal sekitar 70-100 meter. Namun satu ABK bernama Muharam dikabarkan hilang.
“Lima ABK yakni Aziz (11),Yuke (35), Eri(32), Najang (46) dan Jhon berhasil menyelamatkan diri,sementara satu ABK lainnya bernama Muharram (31) belum ditemukan,” pungkasnya. #vir
Comments are closed.