TANJUNG SELOR, beritakaltim.co- Ketua Komisi I DPRD Kalimantan Utara bidang Pemerintahan, Hukum dan HAM, Norhayati Andris menegaskan, saat ini kebutuhan dasar di wilayah Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara masih tidak memadai. Selain itu pelayanan kesehatan yang wilayahnya berada di perbatasan itu masih sulit akibat tidak memiliki tenaga medis.
“Di Krayan terdapat Rumah Sakit Pratama (Tipe D), namun itu hanya bangunan saja. Sedangkan dokter, perawat, dan alat kesehatan belum ada. Sehingga Gedung RSU tidak terawat dan mulai rusak. Jika sakit, masyarakat Krayan tetap harus ke Malinau, Nunukan, atau Tarakan dengan transportasi pesawat dengan biaya selangit,” jelasnya.
Ditegaskan pemerintah harus memberikan perhatian terhadap kondisi yang ada. Minimal memberikan pelayanan kesehatan yang bisa diakses lebih mudah oleh masyarakat Krayan yang saat ini berada di daerah yang dapat disebut terisolir tersebut.
“Ini salah satu alasan masyarakat Krayan ini dimekarkan sehingga pusat pemerintahan ada di sana dan pelayanan dasar seperti kesehatan bisa lebih fokus. Tapi sebelum itu terealisasi, minimal ada solusi baik dari Pemkab Nunukan maupun Kaltara,” pintanya.
Selain itu, keluhan lainnya seperti akses jalan desa dan antar desa juga menjadi keluhan masyarakat. Musim hujan maupun musim kemarau kondisi jalan tetap rusak, berlubang dan beberapa jembatan kontruksi kayu ada yang rusak dan sangat berbahaya dilalui.
“Tak hanya sulit diakses keluar masuk ke Krayan, tapi jalan di dalam juga tidak baik,” tegasnya.
Bahkan disektor pendidikan juga masih memprihatinkan. Komisi I belum lama ini langsung berkunjung secara khusus di daerah perbatasan itu menyaksikan anak-anak di daerah tersebut sangat antusias menempuh pendidikan.
“Tapi kondisi bangunan sekolah sudah jabuk dan seharusnya mendapat perbaikan. Lantai dan atap bocor sehingga sangat mengganggu aktivitas pembelajaran,” pungkasnya. #vir
Comments are closed.