MALINAU, beritakaltim.co- Anggota DPR RI Komisi VII bidang ESDM dr.Ari Yusnita mengunjungi masyarakat tertimpa musibah banjir di kawasan perbatasan Indonesia – Malaysia. Ribuan warga di 4 kecamatan wilayah administrasi Kabupaten Nunukan – khususnya sepanjang aliran Sungai Sembakung terendam banjir parah.
Kawasan yang terendam banjir yakni Kecamatan Lumbis, Kecamatan Lumbis Ogong, Kecamatan Sembakung dan Kecamatan Sembakung Atulai. Kondisi saat ini telah memasuki hari ke enam namun banjir belum berangsur surut.
Ari Yusnita dalam wawancara kepada Wartawan berjanji akan membawa permasalahan banjir perbatasan ini dalam rapat paripurna DPR-RI di Senayan Jakarta. Sebab masalah banjir itu menurut warga adalah banjir kiriman dari Sabah Malaysia, karena aliran sungai sebelah hulunya berada di wilayah yang masuk Malaysia.
“Saya akan sampaikan hal ini melalui ketua umum Partei Nasdem Pak Surya Paloh agar dapat mengambil langkah selanjutnya, karena ini merupakan persoalan antar negara antara Indonesia dan Malaysia,” ujar Ari Yusnita.
Pada kesempatan kunjungan itu, Ari Yusnita yang menjadi legislatif dari Kaltara itu menyerahkan bantuan Sembako dan sejumlah uang tunai kepada warga yang terkena musibah banjir bandang yang berlangsung beberapa hari terakhir ini. Penyerahan bantuan melalui Camat Sembakug Zulkifli S.Sos dan juga kepada beberapa Kepala Desa yang mewakili kecamatan masing-masing.
Menurut keterngan warga setempat, Sei Sembakung itu merupakan salahsatu akses transportasi air menuju Negeri jiran Sabah Malaysia. Sungai tersebut langsung berhubungan antara kedua negara dimana bagian hulunya Sei Sembakung dari Negeri tetangga Sabah Malaysia Timur.
Salahsatu tokoh pemuda perbatasan, Paulus, membenarkan banjir tersebut adalah banjir kiriman dari Negeri tetangga Sabah Malaysia.
“Kami masyarakat perbatasan sudah sering mengalami kejadian seperti ini. Sejak tahun 1981 dan hampir setiap tahun kami mendapat langganan banjir kiriman dari Sabah Malaysia. Dan ini fakta walaupun di wilayah Indonesia tidak hujan, Sungai Sembakung ini tetap banjir. Artinya tejadi hujan di Negeri jiran, dan ini membuktikan bahwa banjir yang sering terjadi di wilayah perbatasan ini adalah banjir kiriman dari Malaysia,” ujar Paulus.
Ia mengharapkan kepada Pemerintah Daerah, Pemerintah Propinsi maupun Pusat agar dapat secepatnya menyikapi persoalan-persoalan yang dirasakan oleh warga perbatasan. “Sebab kami warga perbatasan juga warga Negara Indonesia memiliki hak yang sama seperti yang lainnya,” tegas Paulus yang juga dipercayai sebagai Ketua Pemuda Perbatasan.
Dampak dari bencana alam tersebut membuat aktifitas masyarakat di empat wilayah kecamatan menjadi lumpuh. Puluhan hektar sawah dan lahan perladangan lainnya terendam banjir serta beberapa ternak hanyut terbawa banjir. Kerugian masyarakat hingga saat ini belum bisa teridentifikasi secara keseluruhan karena kondisi lapangan yang belum memungkinkan perhitungan. #David.R
Comments are closed.