SAMARINDA, beritakaltim.co- Gubernur Kaltim Awang Faorek Ishak di depan para pemimpin redaksi media massa mengungkapkan situasi yang terjadi akhir-akhir ini di Kota Samarinda. Terutama soal banjir dan korban bocah tenggelam di kolam tambang.
Menurut Gubernur, tidak pantas Kota Samarinda sebagai ibukota provinsi ikut ditambang. Ia mencontohkan kota Balikpapan, walaupun memiliki deposit batu bara yang besar namun walikotanya tegas menolak ada eksploitasi tambang.
“Setelah wewenang pertambangan ini diserahkan ke pemerintah provinsi, pelan-pelan kita bersihkan. Sabar dulu ya,” ucap Gubernur, Senin (10/4/2017).
Pada tahap awal, ada 18 IUP dari 63 IUP yang berizin di Samarinda, segera dicabut Pemprov. Sebanyak 18 IUP itu dengan luasan 3.628,94 hektare.
Menurut Gubernur, pihaknya juga sedang mengkaji 49 IUP Operasi Produksi yang 26 IUP di antaranya berpotensi untuk dicabut.
Carolus Tuah dari Pokja 30 mengingatkan pemerintah agar tidak sekedar ingin mencabut IUP, tapi ditunggu realisasinya. #les
Comments are closed.