TANJUNG SELOR, beritakaltim.co- Banjir tak hanya menimpa kawasan perbatasan Indonesia – Malaysia di sepanjang Sungai Sembakung, tapi juga melanda kecamatan lainnya di Krayan Kabupaten Nunukan, provinsi Kalimantan Utara.
Kawasan yang teridentifikasi terendam air sejak sepekan ini, meliputi Kecamatan Krayan, Krayan Barat, Krayan Timur, Krayan Tengah dan Krayan Selatan. Sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan penghubung antar kecamatan rusak parah, perekonomian warga Krayan pun terganggu akibat sulitnya untuk mengakses wilayah lain.
Salah satunya jembatan yang menghubungkan wilayah Kecamatan Krayan Selatan dengan Krayan Barat, jembatan yang menjadi jalur utama hanyut diterjang banjir.
Informasi banjir di Krayan ini disampaikan anggota DPRD Nunukan asal Krayan, Markus. Ia mengungkapkan, beberapa wilayah yang terendam banjir telah berangsur surut. Namun, warga kuatir akan terjadi banjir susulan akibat hujan yang masih saja mengguyur seluruh wilayah Krayan.
“Banjir yang melanda lima kecamatan di wilayah Krayan mengakibatkan infrastruktur jalan dan jembatan rusak parah. Hampir semua akses jalan penghubung lima kecamatan dan jalan antar desa yang ada di perbatasan Indonesia-Malaysia, rusak parah,” ungkap politisi Hanura ini.
Dijelaskannya, intensitas hujan yang terjadi di Hulu Krayan Barat dan Selatan cukup tinggi membuat kawasan yang berada di bawahnya mengalami banjir. Beberapa rumah penduduk dan tempat ibadah seperti gereja, terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 50 cm hingga 150 cm.
“Pasca banjir, semua ruas jalan tanah antar kecamatan rusak parah. Kondisinya sulit dilalui kendaraan, tapi warga tetap saja nekat gunakan jalan rusak tersebut demi untuk penuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Akibatnya, kendaraan yang digunakan tertanam di kubangan lumpur. Akibat sulit dilalui, aktivitas warga beberapa hari terakhir sempat lumpuh,” jelasnya.
Ia menegaskan, banjir juga melanda kawasan pertanian milik warga Krayan sehingga terancam gagal panen. Pasca banjir, petani pun terpaksa mengalami kerugian dan melakukan panen paksa. Ironisnya, bantuan pemerintah pun belum dirasakan warga korban banjir.
Sejak 71 tahu Indonesia Merdeka, persoalan pembangunan wilayah Krayan yang berbatasan langsung dengan Malaysia masih jauh dari yang diharapkan warga. Padahal wilayah perbatasan perlu perhatian khusus dari pemerintah daerah dan pusat.
“Sejak terjadi banjir dan pasca banjir di Krayan, belum ada bantuan pemerintah. Masyarakat setempat pun terpaksa memperbaiki beberapa infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak diperbaiki secara gotong royong,” pungkasnya. #vir
Ket Foto :
Sejumlah wilayah di Krayan Perbatasan RI-Malaysia terendam Banjir,infrastruktur jalan rusak dan jembatan hanyut.
Comments are closed.