BeritaKaltim.Co

Banjir di Krayan Nunukan Mulai Surut, Petani Gagal Panen

NUNUKAN, beritakaltim.co- Banjir yang merendam beberapa Kecamatan di Krayan kabupaten Nunukan dilaporkan mulai surut. Banjir di kecamatan Krayan Selatan dilaporkan merendam 5 desa.

Banjir setinggi 1 meter hingga 1,5 meter diakibatkan meluapnya Sungai Krayan. Akibatnya tanaman padi organik warga terendam yang menyebabkan warga gagal panen.

“Banjir juga merendam bandara perintis di sana sehingga membuat pesawat tidak bisa mendarat. Jalan dan jembatan pada putus,” ujar Anggota DPRD Nunukan asal Krayan Selatan, Marli Kamis Selasa (11/04/2017).

Sementara Anggota DPRD Nunukan Asal Krayan Induk Aprem Tinus mengatakan, sejumlah pelajar di kecamatan Krayan Induk terpaksa menerjang banjir untuk bisa mengikuti ujian

nasional. Beruntung banjir yang terjadi selama seminggu terakhir mulai surut sehingga tidak mengganggu kegiatan ujian nasional.

Dalam sebulan terakhir banjir telah 2 kali merendam beberapa desa di Kecamtan Krayan Induk. Banjir disebabkan Sungai Pa’Bawan dan Sungai Pa’Lutut yang berada di Kecamatan Krayan Induk meluap karena tingginya curah hujan di wilayah perbatasan tersebut.

Meski demikian, warga yang terdampak banjir belum menerima bantuan dari pemerintah daerah.

“Belum ada bantuan untuk mereka. Kita cuma usulkan melalui reses untuk membangun jembatan sama bantuan perahu untuk anak anak sekolah. Kalau banjir mereka kesulitan ke sekolah,” ujarnya.

Banjir yang terjadi bersamaan dengan banjir di Kecamatan Sembakung tersebut dilaporkan merusak sejumlah infrastruktur jembatan dan jalan, yang mengakibatkan terganggunya aktifitas warga Krayan. Camat Krayan Induk Helmi mengatakan, banjir berangsur surut di sejumlah wilayahnya sejak Sabtu lalu.

“Mulai surut sejak Sabtu kemarin. Dampak yang timbul adalah jembatan Lembudut dan Long Layu dibawa banjir, tapi sudah diperbaiki warga secara swadaya oleh perusahaan. Ada lagi jembatan di Long Bawan, kondisi jembatannya rusak tetapi masih bisa dilewati. Jika tidak segera diperbaiki bisa semakin parah,” ujarnya

Helmi menambahkan saat ini para Camat di wilayah perbatasan Krayan berencana akan melaporkan kondisi pasca banjir di Krayan kepada Bupati Nunukan. Pasca banjir menurutnya yang sangat mendesak dilakukan pemerintah daerah adalah segera memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak akibat banjir.

“Selain itu perlu normalisasi sungai dari limbah kayu, membangun TPA di Krayan dan membuka UPTD Dins Lingkungan Hidup di Krayan,” imbuh Helmi. #adhi

Comments are closed.